TASIKMALAYA, (desanews.id) – Sektor pertanian merupakan salah satu potensi unggulan yang memberi kontribusi palig besar terhadap perekonomian warga masyarakat Desa Sindangasih Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya , hal ini didukung dengan pemberdaya lahan yang luas.
Untuk potensi pertanian dapat di klasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu lahan sawah dan lahan kering,
Sedangkan areal persawahan yang ada di Desa Sindangasih mencapai kurang lebih 575 Ha yang terbesar di Tujuh wilayah dusun, yaitu dusun Cikuyai, dusun Bungursari, dusun Mekarharapan, Dusun Sinagar, Dusun Tenjolaya, Dusun Cieceng dan dusun Mekarharuman. Dalam sistem pengolahan sawah yang di lakukan oleh kebanyakan petani yang ada di Desa Sindangasihmasih menggunakan sistim traisional dan sama sekali belum sepenuhnya menggunakan teknologi tepat guna dalam artian dari kepemilikan alat teknologi juga memeng belum dimiliki oleh petani yang ada di Desa Sindangasih , hanya saja pada pola pembajakan sawah petani di Desa Sindangasih telah terbentuk teknologi berupa hand tracktor dengan berbagai tipe.
Kami berharap kedepan petani padi sawah yang ada di Desa Sindangasih akan lebih maju dan dapat meningkatkan hasil panennya sehingga Rencana program lumbung padi dapat dimaksimalkan.
Desa Sindangasih memeliki luas area pertanian yang cukup besar dimana pertanian di desa sindangasih dapat dikatakan cukup baik itu terlihat masih banyaknya lahan yang dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Selain itu di dukung juga oleh keadaan tanah Desa Sindangasih yang cukup subur. Sehingga potensi pertanian di desa Sindangasih sangat prospektif untuk kedepannya. Sebagian besar masyarakat Desa Sindangasih memiliki mata pencaharian sebagai petani. Sehingga terdapat banyak komoditas yang mereka tanam sesuai dengan kebutuhan mereka. Komoditas pertanian yang terdapat di desa Sindangasih antara lain: komoditas padi, jagung, cabai, lengkuas, terung, tomat dan lain lain. Dimana yang sebagai komoditas utama adalah padi
Pola tanam pertanian di desaSindangasih sangat beragam ada yang pola tanam secara monokultur ada juga yang pola tanam secara polikultur. Pola tanam merupakan suatu urutan tanam pada sebidang lahan dalam satu tahun.
Untuk mendukung kegiatan dan pengetahuan para petani di Desa Sindangasih , para petani bergabung dalam kelompok tani yang di didirikan di tiap tiap wilayah yang di satukan dengan wadah GAPOKTAN .Peran Kelompok Tani seharusnya sebagai wadah para petani untuk berdikusi mengenai permasalahan pertanian mereka, dan juga sebagai wadah/Jembatan untuk meminta bantuan kepada pemerintahan setempat. Bantuan yang pernah di terima oleh kelompok-kelompok tani berupa pupuk , obat-obatan dan juga bibit. Menurut salah seorang petani sayuran yang bernama pak ikin , beliau mengatakan bahwa kelompok tani di Desa Sindangasih kurang aktif itu di sebabkan karena tidak adanya jadwal rutin untuk berkumpul atau berdiskusi antar petani. Kebanyakan petani yang terdapat di Desa Sindangasih ini di dominasi oleh petani penggarap dengan usia yang tidak produktif lagi, hal ini terjadi karena kebanyakan para pemuda desa banyak yang merantau ke kota dan juga ke luar pulau untuk bekerja.
Untuk pengairan sendiri, masyarakat Desa Sindangasih khususnya petani memanfaatkan sumber air yang berasal dari pegunungan Desa Sindangasih untuk mengairi areal pertanian mereka dengan menggunakan pipa paralon. Menurut IKIN pengairan merupakan kendala utama untuk para petani khususnya pada musim kemarau. Pada musim kemarau para petani hanya memanfaatkan pengairan tadah hujan sehingga menyebabkan penurunan produktivitas pertanian yang mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat yang mayoritasnya petani. Selain di pengairan masalah utama lainnya adalah tidak adanya Koperasi Simpan Pinjam di Desa Sindangasih untuk membantu permodalan para petani.
Penanganan hama dan penyakit tanaman di Desa Sindangasih masih mengandalkan bahan bahan kimia sintetik, mereka belum mengaplikasikan pengendalian hama dan penyakit secara terpadu. Hal ini mungkin terjadi karena kurangnya pengetahuan dan kesadaran para petani terhadap pengendalian hama dan penyakit yang baik dan ramah lingkungan. Peran pemerintah dalam hal ini sebernarnya sudah dilakukan melalui sosialisasi kepada para petani tetapi mereka masih sulit menerima hal tersebut, karena masih bertumpu pada budaya dan pengetahuan yang turun-temurun.
Hasil pertanian di desa Sindangasih banyak di konsumsi sendiri artinya hasil pertanian mereka tidak secara komersil (tidak untuk dijual hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri), khususnya untuk tanaman padi hasil panennya tidak untuk dijual hanya untuk konsumsi pribadi saja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tetapi untuk komoditas sayuran diantaranya kubis, terung, tomat, dan bawang, hasil panennya selain untuk konsumsi pribadi juga untuk dijual kepada tengkulak yang sistemnya borongan.
Dalam hal ini jika penegelolaan pertanian di desa sindangasih secara maksimal dan konsekuen maka masyarakat desa sindangasih tidak perlu mengandalkn beras atau komoditas pertanian lain nya dari luar desa, semoga di masa yang akan datang pemerintah dan masyrakat Desa Sindangasih bisa memaksimalkan potensi pertanian secara baik.
Oleh :Humas Dinas Pertanian
Potensi : Desa Sedangasih