JAKARTA, (desanews.id) Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan skema kredit pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif terus digodok. Menurutnya, saat ini pihaknya tengah menyiapkan data calon penerima terkait skema ini.
“Sekarang ini kami sedang menyiapkan datanya dan kita harapkan data tambahan dari industri dan juga dari sistem big data kita, juga kita harapkan data dari pemerintah daerah. Sekarang ini masih terus digodok,” ujar Sandiaga kepada Awak media Sabtu (5/3).
Menurut Sandiaga, anggaran awal kredit pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif ini sebesar Rp 3 triliun. Menurutnya skema kredit pemulihan ini sudah dibicarakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Komite PEN.
Sandiaga melanjutkan, selain skema kredit pemulihan ini ada juga paket stimulus berbentuk soft loan yang diajukan oleh pelaku usaha dan pemerintah di provinsi Bali.
Menurut Sandiaga, skema ini pun akan turut membantu sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di tengah pandmei.
“Skemanya itu adalah membantu likuiditas untuk memastikan terhindarnya tambahan PHK dan status karyawan yang dirumahkan,” ujar Sandiaga.
Sebelumnya, Sandiaga menyebutkan bahwa penyaluran bantuan pembiayaan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ini harus bersifat bottom-up.
Dengan begitu, seluruh penerima bantuan pembiayaan dapat tepat sasaran, yakni para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak pandemi Covid-19.
Adapun, yang tercatat sebagai penerima kredit pemulihan ekonomi ini nantinya akan mendapat bantuan dengan jumlah minimal sebesar Rp 50 juta per orang. Dana ini diharapkan menjadi modal kerja dalam memulai kembali usaha pasca pandemi covid-19,
(boy/dn/red