Jakarta (DesaNews.ID) – Kepala BPPSDM Pertanian Prof. Dedi Nursyasyi mendorong penuh konsep budidaya Alpukat Pameling, usai menerima kunjungan dari petani dan komisaris Paranusa yang berada di Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Malang dikenal sebagai salah satu wilayah di Jawa Timur yang memiliki lahan pegunungan dan sawah terasering terbesar dan penghasil buah berkualitas tinggi, serta kini sebagai objek agrowisata kelas Nasional.
Menurut Kepala BPPSDMP Prof. Dedi, sawah terasiring dan lereng perbukitan malang sangat indah dan memiliki potensi untuk menghasilkan buah dan sayur khusus berkualitas tinggi yang tidak dimiliki daerah lain. Akan tetapi, potensi ini akan lebih memberikan nilai tambah dan meningkatkan daya tarik wisata yang lebih tinggi jika dikembangkan atau dikelola dengan konsep malang food estate berbasis Alpukat dan budaya bertani yang ada.
“Kita telah sepakat untuk kita prioritaskan dengan, pemerintah daerah dan berbagai pihak untuk kembangkan potensi malang ini melalui budidaya Alpukat Pameling, dengan Pola memelihara alam dengan budaya yang bagus dan membuat pariwisata semakin menarik,” kata Prof Dedi melalui keterangan diterima DesaNews.ID.
Ia menjelaskan untuk memelihara sumber daya alam yang dimiliki malang, intervensi yang dilakukan oleh pemerintah tidak hanya Buah dan Sayur mayur tapi juga dengan pengembangan ternak dan penanaman komoditas lainya, serta perkebunan seperti kopi.
Selain itu, Dedi menekankan tidak boleh ada alih fungsi lahan agar malang sebagai warisan budaya Nasional semakin terjaga.
“Artinya rakyat tidak hanya dapat hasil pertanian khususnya Alpukat, tetapi juga nilai dari pariwisatanya. Saya berharap Malang ini menjadi landmark yang paling kuat ke depannya. Nilai budaya kita harus jaga dan tidak boleh ada alih fungsi lahan,” kata Dedi.
Pengembangan komuditas Alpukat Pameling ini menurut Dedi merupakan upaya yang tepat karena sudah berhasil dikembangkan di daerah tetangga Probolinggo dan Pasuruan.
“Alpukat Pameling mudah-mudahan bisa menjadi contoh pembudidayaan yang dikolaborasikan dengan wisata,” Pungkasnya,
(Ardy)