Program ‘Njlajah Desa Milangkori’ akan mendata potensi desa dan menjalin kerja sama dengan desa-desa di Indonesia. Saat ini terdapat 9.584 desa tertinggal, 4.982 desa sangat tertinggal.
YOGYAKARTA – Yayasan Lawe Wenang Nusantara atau dikenal LWN Foundation, Senin kemarin, menginisiasi program 100 hari penjelajahan desa dengan semangat penguatan dan pemberdayaan desa. Semangat besarnya adalah turut memicu geliat perekonomian nasional berangkat dari penguatan desa. Aksi ini bertajuk “Njlajah Desa Milangkori”. Dalam rencana program ini, LWN Foundation bekerja sama dengan lembaga mydesa.id dari SPI Grup yang selama ini intensif dalam kegiatan penguatan desa.
“Kami memiliki visi dan semangat yang sama,” kata Ketua LWN Foundation Suyoko Hadikusumo. Suyoko menjelaskan, program ‘Njlajah Desa Milangkori’ akan berwujud kegiatan penjelajahan ke desa-desa di seluruh pelosok negeri. Bukan sekadar jalan-jalan, program ini bertujuan untuk melakukan pendataan potensi desa, penguatan jaringan, juga kerja sama.
Kegiatan penjelajahan tersebut juga akan seiring dengan kegiatan inventarisasi inspirasi desa-desa yang akan didokumentasikan dalam platform buku dan platform multimedia. Suyoko menambahkan, pihaknya juga membuka diri untuk kerja sama dengan pihak-pihak yang juga tertarik membangun desa.
“Sekarang era kolaborasi, semua akan jadi lebih ringan dan optimal jika dilakukan bersama-sama, holopis kuntul baris,” katanya. Menurut Suyoko, program ‘Njlajah Desa Milangkori’ berangkat dari pemahaman akan besarnya potensi desa dalam peta sosial politik dan ekonomi negeri. Ia pun mengutip data milik Badan Pusat Statistik (BPS).
“Saat ini ada 81.616 desa di Indonesia. Desa-desa itu memiliki potensi besar dan unik mulai dari pertanian, peternakan, perikanan, wisata, hingga ekonomi kreatif,” ujarnya. Suyoko tak berlebihan. Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar kemarin mengatakan saat ini terdapat 9.584 desa tertinggal, 4.982 desa sangat tertinggal.
Adapun founder mydesa.id, Tony Setiawan mengatakan program ‘Njlajah Desa Milangkori’ ini akan kian membesarkan kegiatan jelajah desa yang selama ini dilakukan untuk membesarkan ukuran dan optimasi desa. Dengan kolaborasi ini, aksi penguatan desa bakal makin terakselerasi.
“Dari aksi-aksi yang pernah kami lakukan, terlihat besarnya potensi desa-desa nan permai di nusantara,” katanya. Tony memaparkan, kegiatan-kegiatan sebelumnya seperti jelajah desa pangan di Malang, Jawa Timur, yang dibuka Menteri Pertanian RI, dan Terakhir Jelajah Pesantren Pangan yang dibuka Wakil Presiden Prof. KH Makruf Amin di kampus Unisma Malang, April lalu.
Bersama lembaga LWN Foundation ini, MyDesa Network ditantang menjelajah lebih luas lagi dari Lebak Banten hingga Banyuwangi Jawa Timur. Kegiatan ini akan dilaksanakan menyambut HUT RI ke-77 dan berakhir di Hari Pangan Sedunia, 16 Oktober esok. Dalam waktu dekat, LWN Foundation akan memberikan bantuan teknis dan hibah tanaman dan ternak kepada pesantren-pesantren di Malang, Batu, Kediri, Ponorogo, dan Pacitan. Bantuan itu merupakan respon cepat LWN Foundation seiring giat RamadaNU Millenials Adventure yang dilaksanakan JDP Milenial pimpinan Fikri Aditya akhir April lalu. (*)