Wabub Malang Buka Pelatihan Bisnis Motivasi Petani Milenial

wabub malang didik

SINGOSARI. DESANEWS.ID. Anak muda milenial pedesaan kini menjadi target buruan Kementerian Pertanian. Kementan bersama IFAD berburu petani milenial usia 19 – 39 tahun yang konsisten menjalankan profesinya sebagai petani dan peternak untuk di latih guna mendapatkan fasilitas sebagai calon penerima manfaat Program YESS.

YESS (Youth Enterpreneurship and Employment Support Services) merupakan program sinergi antara Kementerian Pertanian (Kementan) dengan Dana International Untuk Pengembangan Pertanian (IFAD). YESS dirancang untuk menciptakan wirausaha milenial tangguh dan berkualitas serta mengembangkan potensi generasi muda dan regenerasi petani di pedesaaan untuk menjadi wirausahawan muda dan tenaga kerja profesional di bidang pertanian.

Dalam sambutannya Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto menyatakan bahwa lahirnya wirausaha-wirausaha baru sangat penting dalam pembangunan pertanian. “Seperti kita tahu, nilai tambah ekonomi itu ada pada pengolahan atau bisa kita sebut processing, bisa mencapai 100 persen. Makanya, kita harus terus mengedukasi generasi milenial dan meyakinkan mereka bahwa berusaha di sektor pertanian juga sangat menguntungkan,” ucap Wakil Bupati Malang (7/10).

Kabupaten Malang merupakan salah satu wilayah Jawa Timur yang mempunyai kedudukan sangat strategis sebagai daerah penyangga Ibukota Provinsi Jawa Timur yang memiliki potensi besar di bidang pertanian. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Malang tentunya tidak menyia-nyiakan kesempatan ini dan berusaha memanfaatkan potensi yang ada dengan berbagai program strategis yang mana tujuan akhirnya untuk mewujudkan kemajuan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh khususnya di bidang pertanian.

“Program YESS ini yang merupakan program gagasan Kementan Republik Indonesia menjadi sangat strategis sehingga perlu kita dukung dalam rangka melahirkan wirausaha milenial yang tangguh dan berkualitas di sektor pertanian,”katanya.

Bertempat di UPT Balai Latihan Kerja Wonojati Desa Banjararum Kecamatan Singosari Kabupaten Malang dihadiri oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra, Kepala Bappeda Kabupaten Malang, Jajaran Perangkat Daerah Kabupaten Malang, Kepala BLK Wonojati, Penggerak Program YESS PPIU Jatim serta Camat dan Muspika Singosari.
Seperti diketahui, menjadi wirausahawan memang menjadi gengsi yang paling menarik milenial saat ini, seiring dengan pandangan berwirausaha merupakan pilihan pekerjaan dan status sosial yang baik. Sektor pertanian pun menjadi peluang usaha yang tak terbatas untuk diikuti oleh wirausahawan milenial ini.

“Generasi muda tumbuh bersamaan dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi. Generasi milenial dengan ciri kreatif, inovatif, memiliki passion dan produktif. Maka tidak salah rasanya kalau kita letakkan tanggung jawab pembangunan pertanian kepada mereka,” tegas Didik.

Generasi muda juga diharapkan bisa memberikan inovasi baru .”Lewat para kaum milenial, kita berharap lahir inovasi-inovasi untuk mendukung pengembangan serta memaksimalkan pertanian. Adanya pandemi membuat perubahan dalam transaksi pembelian, dimana orang lebih banyak menggunakan jasa e-commerce. Hal ini juga harus disikapi menjadi peluang baru bagi generasi muda,” tambahnya.

“Besar harapan melalui pelatihan ini nanti ada ketertarikan dari generasi generasi muda yang saat ini lebih cenderung kepada dunia baru, maka hari ini pertanian dibuka kembali supaya istilahnya mereka bisa back to nature karena potensi di Kabupaten Malang hampir 70% wilayah pertanian, peternakan, perikanan itu menjadi komoditi yang harus di berikan kepada anak anak kita agar mereka semua bisa tertarik dengan kondisi alam yang ada di Kabupaten Malang,” tandas Wabup di akhir sambutan.

Dalam banyak kesempatan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa kredibilitas generasi muda di bidang pertanian saat ini semakin berkembang. “Saya makin percaya anak muda yang mau terjun dibidang pertanian bisa punya peluang kehidupan dan ekonomi yang lebih baik. Apalagi dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia maka dunia dalam genggaman kalian,” tukasnya.

Sementara Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi menjelaskan, Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian memiliki program strategis mencetak 2,5 juta petani milenial di seluruh pelosok Tanah Air pada 2024. Tujuannya untuk regenerasi. Berbagai strategi dilakukan, salah satunya menghilangkan pandangan bahwa petani itu kotor melalui konsep pengembangan modern farming dan smart farming.

Leave a Reply