Lamongan, (desanews.id) – UPT Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian melalui BPP KOSTRATANI SUGIO bersama para petani kelompok tani subur makmur caron desa Sugio Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan secara serentak melaksanakan gerakan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) hama tikus pada lahan pertanian padi di desa Sugio, Rabu 3 Februari 2021. Gerakan pengendalian hama tikus ini dalam upaya menjaga produksi pertanian agar petani sejahtera.
Gerakan pengendalian hama tikus ini melibatkan petugas pengendali organisme penganggu tumbuhan, penyuluh pertanian lapangan, pengurus kelompok tani beserta petani dan pemerintahan desa.
Sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) produksi pangan khususnya padi harus terus dikawal dari berbagai gangguan seperti hama dan penyakit. Untuk mengatasi serangan hama tikus, jajaran Kementan dari pusat sampai daerah harus terus aktif turun, mendampingi dan mengawal petani agar giat melakukan pengendalian hama tersebut sehingga tidak mengancam produksi pangan.
Selaras dengan arahan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof Dedy Nursyamsi mengatakan, pangan adalah masalah yang utama dan menentukan hidup matinya suatu bangsa, di mana petani harus tetap semangat tanam, olah, dan panen.
“Hal ini membuktikan pertanian tidak berhenti di tengah wabah Covid-19, kepada para penyuluh pertanian maupun swadaya diharapkan untuk tetap bekerja mendampingi para petani,” papar Dedy
Sumadi, SP selaku koordinator wilayah BPP Model Kostratani kecamatan Sugio mengatakan, “gerakan pengendalian ini merupakan salah satu upaya untuk mencegah serangan hama tikus agar tidak meluas”.
“Gerakan pengendalia ini dilakukan dengan sistem diberikan umpan dan racun yang dicampur menjadi satu kemudian umpan tersebut ditaruh di dekat lubang tikus yang masih aktif,” jelasnya.
“Kegiatan ini akan terus kita laksanakan diseluruh kelompok tani di wilayah kecamatan Sugio agar petani produksinya tetap aman dan semoga saja bisa lebih meningkat jika dibanding musim tanam sebelumnya,” ungkapnya.
Menurut Arthur salah satu PPL setempat mengatakan,” kegiatan gerakan pengendalian ini dipoktan subur makmur caron seluas 60 ha, rata rata varietas yang ditanam petani adalah varietas inpari 32, ciherang dan Ir 64 dengan kisaran umur 50 sampai dengan 55 hari setelah tanam (hst)”,begitu ungkapnya.
Kegiatan ini juga merupakan antisipasi agar dapat menekan populasi hama tikus sesuai ambang batas, imbuhnya.
Jika dalam pengendalian hama tanaman itu sudah mengkhawatirkan, bisa langsung koordinasi dengan petugas di lapangan. Yang nantinya oleh PPL akan ditindaklanjuti ke Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura ,” katanya.
Lebih lanjut dijelaskan oleh petugas POPT Kecamatan Sugio, Heru Purnomo menjelaskan, “secara umum, tikus sawah (Rattus orgentiventer) tinggal di pesawahan dan sekitarnya, mempunyai kemampuan berkembang biak sangat pesat. Jika secara teoritis, tikus mampu berkembang biak menjadi 1.270 ekor per tahun dari satu pasang ekor tikus saja”,begitu jelasnya
“Saat ini Pengendalian tikus pada saat padi pada masa gevetatif dilakukan secara kimia (Rodentisida). Cara tersebut di nilai cukup efektif, karena pada masa vegetatif tikus sudah mulai melakukan penyerangan terhadap areal pesawahan dan merusak batang padi. Cara rodentisida dilakukan bila populasi tikus yang tinggi”,begitu imbuhnya
Masmuin selaku ketua kelompok tani mengatakan, “kegiatan ini bertujuan untuk membantu petani agar produksinya bisa meningkat sehingga petani bisa sejahtera”, begitu ungkapnya.
“Saya meminta kepada petani secara swadaya untuk membawa beras kemudian beras dicampur dengan obat rodentisida, setelah tercampur beras akan dikembalikan ke petani lagi untuk di umpankan di petakan sawah masing masing”, begitu imbuhnya.
Pewarta Arthur Benny Jaeng Widodo
PPL BPP Kostratani Sugio