MALANG. DESANEWS.ID. Menjelang tutup tahun 2021, Jawa Timur semakin tancap gas saja dengan percepatan program pembinaan dan pelatihan kewirausahaan petani milenial yang dikenal akrab sebagai Program YESS (Youth Entrepreneurship and Employment Support Service).
PPIU (Provincial Project Implementation Unit) Jawa Timur yang mendapatkan tugas untuk menciptakan petani-petani milenial di Kabupaten Malang, Tulungagung, Pasuruan dan Pacitan kini mulai aktif berkoordinasi antarinstansi guna mengefektifkan target kualitatif.
Bertempat di Auditorium Anusapati Kantor Pemerintah Kabupaten Malang, Forum Pemangku Kepentingan Daerah (Distric Multi Stakeholder Forum) terselenggara dengan melibatkan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) beserta Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan), Rabu (24/11).
Dalam awal sambutan Kepala Bappeda Kabupaten Malang Tomie Herawanto menyampaikan bahwa pembangunan SDM pertanian khususnya bagi kalangan pemuda milenial di wilayah Kabupaten Malang menjadi perhatian yang sangat serius. Apalagi program ini merupakan program nasional yang mempersiapkan generasi petani yang lebih profesional dan modern.
“Bagi kami ini merupakan program investasi jangka panjang. Apalagi luas wilayah Kabupaten Malang meliputi 378 desa yang sebagian besar wilayahnya pertanian. Komoditas tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan adalah potensi unggulan yang perlu didorong dengan serius perkembangannya,” sambung Tomie dihadapan sekitar 30 peserta forum.
Ia mengakui Program YESS di Malang sudah mulai banyak dicari oleh kalangan petani muda. Pola edukasinya melalui program magang bersertifikat, hibah kompetitif dan eksibisi membuat pertanian kembali diminati mereka yang muda-muda. “Jadi sudah menjadi kewajiban jika kita yang di pemerintahan mendorong pelaksanaan Program YESS agar terhubung dengan program pemerintah daerah,”ujarnya.
Bahkan, sambungnya, pemerintah Kabupaten Malang telah mendesain keberlangsungan program YESS sampai tahun 2025 untuk selaras dengan perkembangan daerah yang berbasis pada sektor pertanian, termasuk urusan tatakelola lahan.
Baginya, Program YESS itu adalah program investasi sumberdaya manusia yang ke depannya mampu menciptakan generasi-generasi petani milenial yang unggul dalam berbudidaya dan kreatif dalam memasalkan sesuai fitrah mereka yang melek digital.
Dalam banyak kesempatan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa kredibilitas generasi muda di bidang pertanian saat ini semakin berkembang. “Saya makin percaya anak muda yang mau terjun dibidang pertanian bisa punya peluang kehidupan dan ekonomi yang lebih baik. Apalagi dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia maka dunia dalam genggaman kalian,” tukasnya.
Sementara Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi menjelaskan, Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian memiliki program strategis mencetak 2,5 juta petani milenial di seluruh pelosok Tanah Air pada 2024. Tujuannya untuk regenerasi. Berbagai strategi dilakukan, salah satunya menghilangkan pandangan bahwa petani itu kotor melalui konsep pengembangan modern farming dan smart farming.
Laporan : Noor Alfian
Editor : Setiawan Tony