Polbangtan Malang Gelar “Link and Match” Duta Petani Milenial dan Andalan

Polbangtan-Malang surabaya

SURABAYA. DESANEWS.ID. Bertempat di di Grand Mercure Mirama (1/10) Surabaya, acara kawula muda yang digagas oleh Polbangtan Malang melalui program YESS dihadiri seluruh koordinator daerah masing-masing kabupaten serta koordinator wilayah (korwil) provinsi.

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana (Uud) mengatakan, sesuai dengan amanah Kementerian Pertanian, tugas duta petani antara lain menumbuhkan dan memberikan motivasi kepada generasi milenial pertanian serta harus mampu menjadi representasi Kementan dalam tumbuh kembang agroentrepreneur.
Misi konsolidasi kali ini, sambungnya, adalah menjalin silaturahmi, membangun kepercayaan serta membuat jejaring antarsesama duta sehingga diharapkan lebih mengintensifkan komunikasi dan koordinasi.

Seperti diketahui, pembentukan Duta Petani Milenial dan Duta Petani Andalan ditetapkan berdasarkan SK Mentan pada 4 Agustus 2021 lalu. Koordinasinya melalui masing-masing Koordinator Wilayah (Korwil).

Sementara itu, Project Manager YESS PPIU Jawa Timur, Dr. Acep Hariri menyampaikan bahwa link and match dengan Polbangtan dapat dilakukan melalui kegiatan PKL mahasiswa, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, maupun kegiatan permagangan bagi calon penerima manfaat program YESS yang juga berorientasi pada penumbuhan dan pengembangan kewirausahaan pertanian bagi milenial.

Acep mengingatkan pentingnya komunikasi yang harus terjalin dengan baik, sehingga tujuan untuk regenerasi pelaku pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani dapat dicapai. Perlu dilakukan sinergi antar lembaga apalagi target ke depan menjadi pusat ekspor dan DPM/DPA menjadi motor penggeraknya sehingga memberikan konstribusi yang nyata dalam penumbuhan petani milenial berorientasi ekspor.

Upaya pengembangan SDM pertanian ini sejalan dengan tugas besar bahwa pertanian tidak boleh berhenti dalam menyediakan stok pangan bangsa. Pertanian harus selalu bergerak maju, mandiri dan modern, agar tercapai produktivitas komoditas pertanian unggulan dan berproduksi tinggi. Itulah yang kerap disampaikan oleh Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo dalam setiap kesempatan.

Di sisi lain, tantangan yang ada terkait minat generasi muda terhadap pertanian kurang, karena dirasa tidak menarik dan tidak memberi masa depan yang menjanjikan. Hal ini merupakan tantangan Kementerian Pertanian untuk menggerakkan generasi milenial melirik sektor pertanian dengan berbagai program. Salah satunya adalah program regenerasi petani dengan mencetak petani milenial yang berjiwa wirausaha pertanian dan berdaya saing.

Senafas dengan Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP)Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa petani milenial sangat potensial untuk melanjutkan pembangunan pertanian di Indonesia, karena mereka rata-rata cerdas, adaptif terhadap teknologi dan siap memasuki era pertanian 4.0.

Mereka, kata Dedi, mampu menjadikan pertanian maju, mandiri dan modern dari hulu sampai dengan hilir. Upaya mencetak, memproses dan menjadikan pemuda perdesaan menjadi petani milenial, diperlukan dukungan dan sinergitas berbagai elemen, salah satunya adalah mengoptimalkan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) menjadi pusat penggodokan petani milenial.

BPP sebagai pusat konsultasi agribnisnis dan pusat pengembangan jejaring kemitraan, dapat membantu petani milenial mengakses pasar, input pertanian, dukungan keuangan serta membatu menjalin kerja sama dengan pemangku kepentingan terkait manajemen rantai pasokan dan pemasaran.

Leave a Reply