TUBAN, (desanews.id) – Petanibdi kampung miliader Desa Rawasan, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban kini dihantui masa depan suram. Warga terdampak pembebasan lahan proyek kilang minyak Grass Roat Refinery (GRR) Pertamina itu khawatir kehilangan mata pencaharian begitu lahan diambil Pertamina.
Saat ini warga memang masih bisa menggunakan lahan yang dibeli Pertamina itu untuk bercocok tanam. Namun, sewaktu-waktu, lahan tersebut bisa diambil Pertamina untuk lokasi pendirian industri kilang minyak GRR.
“Sekarang masih bisa garap. Sebab, lahan masih belum dipakai. Tapi, begitu nanti diambil ya hilang semua. Tidak punya lahan lagi. Ini yang saya khawatir,” kata salah seorang petani, Rohman, Rabu (24/2/2021).
Rohman mengatakan, uang hasil pembebasahan lahan memang sudah diterima. Sebagian juga sudah dibelikan tanah untuk bercocok tanam. Namun, kokasinya jauh dari tempat tinggal. Selain itu, lahannya tak sesubur yang dibebaskan.
Karena itu, dia berharap bisa bekerja di Pertamina begitu lahan yang kini digarap mulai dimanfaatkan. “Terserah jadi apa saja. Buruh kasar juga tidak apa-apa. Sebab, bisanya berladang dan sekarang lahannya sudah tidak ada lagi,” katanya.
Rohman mengatakan, lahan yang dibebaskan untuk proyek kilang minyak seluas 3.000 m2. Namun, lahan tersebut milik orang tuanya, sehingga harus dibagi-bagi dengan saudaranya saat dapat ganti untung.
Kekhawatiran sama juga disampaikan seorang buruh tani, Diah. Dia takut tidak bisa bekerja lagi begitu lahan pertanian mulai dimanfaatkan untuk proyek kilang minyak. Sebab, selama ini dia hanya membantu suami menjadi buruh tani di desa setempat.
“Kalau sudah tidak ada lahan, kemungkinan ya di rumah saja. Tidak bekerja. Harapannya, anak saya nanti lulus sekolah dan bisa bekerja di Pertamina,” katanya.
(Rino/dn)