TULUNGAGUNG. DESANEWS.ID. Direktur Polbangtan Malang Setya Budhi Udrayana mengatakan saat ini Kementerian Pertanian sedang gencar-gencarnya berburu para pemuda untuk dilatih menjadi petani milenial yang modern dan matang manajerial usahataninya.
Kerjasama antara Kementan dengan IFAD (International Fund for Agricultural Development) dalam program YESS (Youth Entrepreneurship and Employment Support Service) sesungguhnya kesempatan emas bagi para pemuda di pedesaan untuk mewujudkan mimpi menjadi petani milenial yang berwawasan digital dan berketerampilan.
Lebih jauh, Uud sapaan Setya Budhi Udrayana, menjelaskan bahwa bantuan hibah kompetitif dalam program YESS diberikan dalam bentuk uang kepada individu yang berkompetensi di Kabupaten Tulungagung, dengan tujuan agar mereka mampu meningkatkan usahanya dari apa yang sudah mereka rintis sebelumnya.
“Penerima manfaat dalam bantuan hibah kompetitif adalah para Milenial berusia 19-39 tahun. Dan Kabupaten Tulungagung baru kali pertama mendapatkan hibah kompetitif pada gelombang pertama sebanyak 13 petani milenal dan kedua kepada 11 penerima manfaat,” jelas Uud.
“Tahun 2022 mendatang kita akan lakukan evaluasi secara konfrehensif baik dari sisi kuantitas maupun kualitas proposal yang telah diusulkan,” sambungnya.
Bantuan hibah kompetitif ini disambut dengan suka cita oleh Maryoto Birowo Bupati Tulungagung. “Bantuan hibah kompetitif ini langsung kita serahkan kepada 13 petani milenial dari program YESS, sekaligus penyerahan bantuan sarana dan prasarana pertanian,” ujar Bupati Maryoto di Kantor Dinas Pertanian Tulungagung (30/9/2021).
Menurut Maryoto, bantuan hibah kompetitif itu merupakan intervensi program YESS dalam rangka pengembangan usaha para milenial di bidang pertanian agar tumbuh dan menjadi pioner di wilayah masing-masing.
Diungkapkannya, saat ini semua sadar yang mengerjakan pertanian masih didominasi geneerasi tua sementara anak mudanya malah bekerja di luar kota menjadi buruh. “Dengan adanya bantuan tunai, teknologi dan pelatihan dalam satu paket program YESS ini diharapkan para pemuda kembali mencintai pertanian dan membangun desanya masing-masing.
Dalam banyak kesempatan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa kredibilitas generasi muda di bidang pertanian saat ini semakin berkembang. “Saya makin percaya anak muda yang mau terjun dibidang pertanian bisa punya peluang kehidupan dan ekonomi yang lebih baik. Apalagi dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia maka dunia dalam genggaman kalian,” tukasnya.
Sementara Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi menjelaskan, Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian memiliki program strategis mencetak 2,5 juta petani milenial di seluruh pelosok Tanah Air pada 2024. Tujuannya untuk regenerasi. Berbagai strategi dilakukan, salah satunya menghilangkan pandangan bahwa petani itu kotor melalui konsep pengembangan modern farming dan smart farming.