PACITAN. DESANEWS.ID. Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) PPIU Jatim kembali menggugah petani milenial dengan serangkaian pelatihan-pelatihan manajemen. Bertempat di Donorojo Kabupaten Pacitan untuk Calon Penerima manfaat (CPM) Program Yess, terdiri atas empat modul yaitu Pelatihan motivasi bisnis, manajemen keuangan, manajemen bisnis bagi pemula, dan peningktan kapasitas pada proposal bisnis.
Pelatihan dilaksanakan di seluruh BDSP BPP, TTP dan P4S dengan total 118 pelatihan yang diselenggarakan mulai Bulan Agustus-Oktober.
Seminggu silam, 12 – 14 September 2021 BDSP BPP Donorojo ketempatan melaksanakan pelatihan peningkatan kapasitas pada proposal bisnis untuk 30 orang pemuda-pemudi desa di wilayah kecamatan Donorojo. Peserta berasal dari berbagai desa yaitu desa Donorojo, Desa Belah, Desa Widoro, Desa Kalak, Desa Sukodono dan Desa Sekar. Semua peserta merupakan CPM yang telah memiliki usaha di sektor pertanian seperti peternakan kambing, peternakan ayam terpadu, peternakan kelinci, peternak lebah, budidaya pandan laut untuk bahan kerajinan, biofarmaka, dan budidaya jamur.
Pelatihan dilaksanakan selama 3 hari dengan berbagai macam materi yang diberikan oleh narasumber dan pelatih. Hari pertama diberikan materi pengantar tentang program Yess untuk memberikan pemahaman lebih dalam tentang kegiatan Yess yang disampaikan oleh Mobilizer, Nurul Dewi Chasanah,SP. Sebelum masuk ke materi pelatihan, masing-masing peserta diajak untuk saling memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama, asal desa, kegiatan sehari-hari dan usaha yang dikembangkan. Perkenalan dilakukan karena banyak peserta belumsaling mengenal karena berasal dari desa yang berjauhan selain itu juga sebagai wadah memperkenalkan usaha mereka.
Materi selanjutnya mengenai Manajemen Pemasaran STP (segmenting, targeting dan positioning) yang diberikan oleh mobilizer juga dan materi terdiri dari pemaparan dan FGD. FGD dilakukan dengan membagi peserta ke dalam 6 kelompok dan diberi tugas untuk memilih salah satu produk yang dikembangkan dan memilih target pasar dan strategi pemasaran yang akan dilaksanakan. Setelah itu masing-masing perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka. Melalui FGD ini mampu memunculkan informasi-informasi peluang usaha untuk saling bekerjasama. Peluang usaha yang muncul antara lain potensi penyedia bahan baku kerajinan pandan laut karena permintaan pasar masih besar sehingga bisa mengoptimalkan lahan-lahan yang masih banyak ditelantarkan dengan alasan kekurangan air, usaha biofarmaka dengan mengolah menjadi jamu instan, peternaakan kelinci yang juga menjual Pupuk organik dari urin kelinci, perkebunan kelengkeng warga yang akan dikembangkan menjadi kelengkeng olahan dan peternakan ayam pedaging dengan pengembangan ke frozen food olahan daging ayam.
Hasil FGD hari pertama menjadi topik bahasan masing-masing kelompok untuk dikembangkan sesuai materi yang diberikan pada sesi pelatihan hari berikutnya. Hari kedua diisi oleh narasumber utama dari konsultan PLUT yaitu Indri Rosita, SE dengan materi tentang Analisis Usaha, Sistematika penyusunan proposal dan praktek penyusunan Proposal Bisnis dengan memberikan outline tahapan-tahapan proposal bisnis yang tepat. Peserta diajak menganalisa usahanya dengan Analisa SWOT dan diajarkan untuk merumuskan perencanaan usahanya mulai latar belakang,visi misi, rumusan masalah, target pemasaran, rancangan kebutuhan biaya, dan proyeksi usaha beberapa tahun kedepan. Hari kedua juga dilanjutkan dengan materi aspek permodalan dan penekanan kegiatan YESS oleh DIT, Tri Haryanto, SP.
Hari ketiga diisi dengan materi Laporan Usaha yang disampaikan oleh anggota DPM (Duta Petani Milenial) Taufiq Umar,ST yang kebetuan juga fasilitator muda wilayah Kecamatan Donorojo dan memiliki usaha pengembangan produk singkong antara lain madu telo dan snack dari singkong yang diberi merk Romelo. Materi beriisi tentang pentingnya melakukan pencatatan usaha baik kegiatan maupun pencatatan keuangan. Selain itu diberikan outline menyusun laporan usaha yang baik sebagai bentuk pertanggungjawaban. Kegiatan pelatihan juga dilakukan dengan penyampaian materi dan FGD menyusun laporan usaha yang telah dipaparkan dari FGD sebelumnya.
Para peserta sangat antusias dan tetap semangat mengikuti pelatihan selama 3 hari dan komunikasi diantara mereka terus berlanjut melalui WA grup. CPM kecamatan Donorojo telah terhimpun dalam keluarga besar WA grup yang terdiri dari seluruh PPL BPP Donorojo, Mobilizer Donorojo,seluruh fasilitator Donorojo dan seluruh CPM hasil verval wilayah Donorojo. Melalui WA grup ini para CPM didorong untuk memanfaatkannya sebagai wadah bertukar pengalaman, informasi, pemasaran produk dan sebagainya. Diharapkan peluang usaha yang muncul saat pelatihan benar-benar dapat dikembangkan dan akan terus dipantau melalui pendampingan lapang.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo terus mendorong regenerasi petani. Karena di tangan petani mudalah masa depan keberlanjutan ketahanan pangan di Indonesia. “Dalam upaya menumbuhkan minat generasi muda terhadap sektor pertanian, kita harus dapat mengubah paradigma mereka, bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang menarik dan menjanjikan apabila dikelola dengan tekun dan sungguh-sungguh, menanamkan kesadaran akan kebutuhan pangan nasional,” kata Mentan SYL.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi juga mengungkapkan tujuan pengembangan program YESS adalah untuk kaum muda di pedesaan agar terlibat dalam sektor berbasis pertanian melalui pekerjaan dan kewirausahaan. “Dalam pelaksanaannya, pengelolaan proyek dilakukan di tingkat pusat dan daerah yang nantinya akan bersentuhan langsung dengan CPCL,” tuturnya.