Percepat Pemulihan Ekonomi, Kementan Tata Ulang Ekosistem Logistik Nasional.

JAKARTA, (desanews.id) – Upaya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) terus dilakukan pemerintah terlebih di masa pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.

Salah satu upaya yang dilakukan Kementerian Pertanian adalah menata ulang ekosistem logistik nasional/National Logistik Ecosystem berupa program pemberitahuan tunggal, pemeriksaan bersama Karantina.

Penerapan sistem ini diberlakukan secara bersamaan dan wajib di empat pelabuhan besar nasional, program inisiatif ini juga sesuai dengan instruksi Presiden untuk mengurangi peraturan yang berbelit belit dan membuatnya lebih sederhana.

Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian, Ali Jamil mengatakan Jawa Timur merupakan salah satu pintu terbesar ekspor, Terminal Teluk Lamong (Pelindo 3) yang belum lama ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dan merupakan Green Port yang sudah menggunakan gas dan ramah lingkungan juga sudah menerapkan sistem ekosistem logistik nasional.

“Kementan melalui Badan Karantina Pertanian telah melakukan fasilitasi sertifikasi ekspor terhadap 81,3 ribu ton komoditas pertanian dengan nilai mencapai Rp 1,264 triliun, dengan kontribusi terbesar asal subsektor perkebunan sebesar 78,9%.

“Penataan ulang sistem ini dapat menciptakan efektivitas dan efisiensi waktu, tenaga kerja dan biaya dan bisa juga diterapkan di bandar udara sebagai opsi,” ujar dia di Jakarta, Minggu (14/3).

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) telah  melepas ekspor sarang burung walet asal provinsi Jawa Timur sebanyak 494 kilogram dengan nilai Rp 9,9 miliar ke Tiongkok di Terminal Teluk Lamong.

Ekspor sarang burung walet ini sangat diminati di dunia terutama di pasar ekspor utama Tiongkok, provinsi Jawa Timur mempunyai 84 rumah walet yang terdaftar dengan rumah proses walet sebanyak 9 rumah.

“Oleh sebab itu, Percepat Pemulihan Ekonomi, Kementan Tata Ulang Ekosistem Logistik Nasional,” Pungkasnya.

(boy/dn)

Leave a Reply