DesaNews.ID (Malang) – Berawal dari liputan jurnalistik dalam bentuk Jelajah Kopi Nusantara pada Agustus hingga Oktober 2020 yang dilakukan Media Online DesaNews.ID bekerja sama dengan Jelajah Desa Pangan (JDP), DesaNews.ID memetakan sejumlah persoalan mendasar yang dihadapi komoditas kopi mulai dari hulu hingga hilir.
Persoalan itu antara lain produktivitas kopi yang rendah, yakni rata-rata 0,5 ton per hektar per tahun, petani nyaris tidak pernah mendapatkan pendampingan yang baik, bibit tanaman berkualitas rendah, panen yang belum matang, penanganan pasca panen yang belum optimal, bahkan teknologi pengolahan pun masih didominasi produk impor.
Sementara fakta yang berkembang saat ini, terutama di perkotaan, minat masyarakat untuk minum kopi terus meningkat. Pertumbuhan kafe dan gerai kopi kian bertambah seiring berkembangnya gaya hidup masyarakat. Kondisi itu membuat permintaan kopi untuk pasar domestik pun cukup pesat.
Fakta-fakta ini selain merupakan peluang yang besar, juga menjadi tantangan yang tak kecil. Untuk itu semua pihak harus bahu-membahu mengembangkan komoditas kopi secara lebih baik dan optimal.
Segala kekurangan dan keterbatasan perlu diperbaiki serta dibenahi sehingga kopi pun dapat menjadi andalan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat dan Negara.
Festival Hantang_ Coffee 2020 yang di gagas oleh Muspika Kecamatan Ngantang dan Seluruh Pejabat Pemerintahan Desa Se Kecamatan Ngantang . Media Online DesaNews bersama dengan Jelajah Desa Pangan (JDP) juga hadir bagian dari upaya untuk menjembatani kepentingan petani, pemerintah dan pemain kopi.
Melalui wadah ini, para pihak tersebut dapat saling mengenal dan berbagi, saling mengevaluasi serta membangun komitmen guna mendongkrak kualitas dan kuantitas komoditas tersebut sesuai standar pasar.
Festival Hantang_Coffee 2020 ini berlangsung pada 19-20 Desamber 2020 di Taman Wisata Waduk Selorejo di Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang. Acara ini diisi beragam kegiatan, antara lain pameran kopi, diskusi, pemeran foto hasil liputan dalam Jelajah Kopi Malang, ada pula Kelas Roasting Kopi, Kompetisi Manual Browing, Cup Taster, Peramal dan Live Music.
Khusus jualan dan pameran kopi akan diisi kopi dari sejumlah daerah yakni dari Desa Sumberagung (Robusta), Jobok, serta 13 Desa SeKecamatan Ngantang.
Jenisnya adalah Arabica, Robusta. Kopi-kopi ini dipamerkan bukan hanya para pemain kopi, tetapi juga petani dan pemerintah daerah.
Diskusi dilakukan selama dua kali yakni pada sabtu (19/12), Minggu (20/12). Dalam diskusi ini dibedah lebih jauh soal sejuta persoalan yang dihadapi kopi di Ngantang, juga tantangan yang berkembang saat ini dan di masa depan, teknologi pengolahan kopi, dan kopi yang telah menjadi gaya hidup generasi milenial.
Para pembicara antara lain dari instansi terkait seperti Camat Ngantang, Asosiasi Kopi SeKecamatan Ngantang, Produsen Peralatan Kopi, Chairman Jelajah Desa Pangan (JDP) Tony Setiawan serta para pengamat Ekonomi.
Selain komoditas, juga dipamerkan sejumlah peralatan untuk pengolahan kopi. Misalnya, mesin roasting. Selama 19-20 Desember 2020, Festival Kopi ini berlangsung mulai pukul 10.00 WIB dan berakhir pada pukul 21.00 WIB. Tidak dipungut biaya. Jadi siapa pun silakan datang,
(4rdy)