Malang, (desanews.id) Kecamatan Ngantang yang selama ini hanya dikenal dengan potensi hutan di kawasan Gubug Kelut dan Telaga Selorejo di Kawasan Desa Mulyorejo Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang, ternyata juga memiliki potensi besar di bidang hortikultura, khususnya perkebunan buah.
Seperti yang dikembangkan oleh Calon Duta Petani Milenial Wahyu Nur Cahaya bersama 4 Saudaranya, berhasil menanam berbagai produk hortikultura di lahan persawahan. Tidak hanya tanaman pokok untuk kebutuhan pangan saja, namun aneka komoditas buah-buahan juga ditanam di desa ini.
Pendiri Petani Jeruk Tanpa Musim (PJTM) Wahyu Nur Cahaya, tidak hanya palawija saja yang ditanam warga, namun saat ini telah dikembangkan komoditas hortikultura dilahan pertanian yang mereka miliki.
“Tidak hanya Bawang Merah dan Jahe saja, warga mulai mengembangkan tanaman hortikultura yaitu jeruk, dan pepaya” ucap Wahyu.
Menurutnya, saat ini di Desa Ngantru sedikitnya terdapat tanaman buah Jeruk seluas 5 hektare, pepaya 2 haktare, dan masih banyak lainya bahkan Durianya terkenal sampai pelosok negeri.
“Kami yang tergabung di Petani Jeruk Tampa Musim (PJTM) dengan slogannya Petani melesat, rencananya di kembangkan lagi menjadi 100 hektare, untuk kebun jeruk, bahkan semua tanaman cocok, hanya saja kendala yang terkadang dialami yaitu kebutuhan air yang kurang untuk menyirami tanaman tersebut” lanjutnya.
Pria kelahiran 1988 ini mengaku untuk hasil yang peroleh hingga saat ini cukup menjanjikan. Pihaknya juga tidak kesulitan untuk menjualnya, lantaran panen Jeruk nya tanpa musim atau berbuah sepanjang tahun, dan para pengepul cukup datang di Gudang tempat penampungan milik (PJTM)
“Kalau penjualan tidak ada kesulitan, dan rasa yang dihasilkan dari kecamatan Ngantang berani bersaing dengan daerah lain” tambahnya.
Wawan salah satu petani Jeruk tanpa musim (Jertanmus) di Desa Ngantru mengatakan, tanaman hortikultura yang di hasilkan dari Kecamatan Ngantang ini sangat enak dan tak kalah dengan daerah lain, hanya saja pihaknya mengaku, kendala yang di alami para petani hanya kekurangan air untuk keperluan pertanian.
“Disini hasilnya jeruk sangat manis, hanya saja terkadang para petani kesulitan air untuk memenuhi keperluan pertanian, terlebih di musim kemarau, yang ada di desa kering tidak ada airnya” terangnya
Sementara itu, Koordinator Penyuluh Kabupaten Malang pak Syaikoni, yang berkesempatan meninjau kebun buah Tumpangsarinya Kecamatan Ngantang bersama Rombongan Kamis 18 Maret 2021 mengapresiasi upaya Wahyu yang mulai mengembangkan berbagai macam tanaman hortikultura.
“Potensi desa harus digali, adanya ini tentu akan menjadikan nilai tambah masyarakat untuk meningkatakan perekonomian warga” ujarnya
Syaikoni berharap, inovasi ini bisa di kembangkan di desa-desa lainnya untuk meningkatkan perekonomian warga.
“Jika di masing-masing desa memiliki inovasi, tentu desa akan lebih maju dan perekonomian warga semakin meningkat” pungkasnya,
(Ardy)