MALANG. DESANEWS.ID. Peningkatan kemampuan keilmuan dan manajerial bagi petani milenial Jatim dalam program YESS dibawah kendali PPIU Jatim yang merupakan kerjasama Kementan dengan IFAD, serta peningkatan kemampuan mahasiswa politeknik pembangunan pertanian (Polbangtan) dibawah kendali Direktur Dr. Setya Budhi Udrayana menuai hasil yang menggembirakan.
“Saat ini PPIU Jatim melalui Program YESS (Youth Intrepreneurship And Employment Support Service) telah berhasil melaksanakan pelatihan kepada 3.800 petani milenial calon penerima manfaat (CPM) yang ke depannya akan menjadi petani pembaharu di bidang pertanian,” jelas Dr. Acep Hariri Project Manager YESS Jatim.
Selain program Yess, tak kalah agresifnya Direktur Polbangtan Malang membentuk kelompok-kelompok mahasiswa penerima program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP) yang dilakukan di Teaching Farm Peternakan Kampus Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (7/11/2021).
“Program YESS yang dikhususkan untuk petani milenial dan PWMP untuk mahasiswa Polbangtan Malang merupakan buah inovasi atas kebutuhan lapangan yang menghendaki percepatan kemampuan adaptasi atas teknologi terbaru di bidang budidaya pertanian sekaligus kemampuan manajemerial terapan,” jelas Uud sapaan akrab Direktur Polbangtan yang tampak akrab dengan para pewarta.
Akhir bulan lalu, sambungnya, kami di jajaran staf di Polbangtan Malang baru saja mengadakan pelatihan peningkatan efektifitas dan kapasitas staff BDSP Program YESS. Pelaksanaan pelatihan ini melibatkan tiga master trainer yang cukup berpengaruh yang diambil dua ahli dari BBPP Ketindan dan satu ahli dari Polbangtang Malang.
Selain para staf, juga hadir 56 peserta dari perwakilan BDSP yang terdiri dari BPP, BLK, PLUT dan P4S di empat kabupaten yaitu Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Pacitan.
“Kami meyakini keberhasilan di Jatim harus di mulai dari peningkatan kapasitas keilmuan dan efektifitas program dari para staf. Dan hasil dari pelatihan minggu lalu itu kami langsung tancap gas berinovasi,” imbuhnya.
Sehubungan dengan PWMP, Wakil Direktur Direktur Polbangtan Malang, Andi Warnaen menjelaskan bahwa salah satu wujud implementasi program PWMP adalah integrasi antara program PWMP dengan kegiatan akademik melalui pembelajaran berbasis Teaching Factory (TeFa). “Mahasiswa digembleng sampai tidur di kandang untuk monitoring dan recording,” katanya
Lebih lanjut Uud menyatakan bahwa pihaknya beserta staf patuh dan bekerja keras untuk menindaklanjuti arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa regenerasi petani harus terus dilakukan untuk menjaga keberlanjutan masa depan pertanian Indonesia.
“Dan kami pun mendapatkan instruksi langsung dari Kepala Badan PPSDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Prof Dedi Nursyamsi bahwa politeknik di bawah koordinasi Kementan harus mampu menciptakan qualified job creator dan qualified job seeker dengan cara melalui pengembangan metode pembelajaran, baik di kampus maupun kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI),” tandasnya.
Politeknik Pembangunan Pertanian Malang berhasil meraih juara 2 Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Intechnoculture di Universitas Padjajaran (Unpad) yang dilaksanakan secara daring pada September 2021 silam.