TAPIN. DESANEWS.ID. Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) Wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) kini mulai kebut untuk mewujudkan farm estate. Dukungan dari pengasuh ratusan pesantren telah dikantongi. Bahkan beberapa habib secara pribadi siap bekerja sama untuk mewujudkan farmer estate berbasis santri.
Demikian pernyataan KH Abdul Hamid Marzuki Ketua Harian IPI Wilayah Kalsel yang diamini oleh Bendahara Umum IPI Syarif Achyani Al Aydrus (13/12).
Menurutnya kini pesantren harus menjadi pelopor untuk kembali membangun pertanian dalam tingkat keekonomian yang tinggi. Bukan hanya untuk hobi namun sudah masuk taraf industri. Bahkan melalui PT Industri Pesantren Indonesia, IPI Kalsel sudah menjalin kerjasama (MoU) dengan Bank Kalsel untuk menggunakan fasilitas KUR Petani.
“Semuanya menggunakan prosedur seperti data CPCL by name by address, luas lahan, kepemilikan lahan hingga hasil pemasaran yang akan ditampung oleh offtaker,” katanya.
Seluruh kelompok tani yang terlibat sudah teregistrasi dalam simluhtan Kementan. “Perihal komoditasnya sementara ini kita fokus membudidayakan jahe emprit dalam skala luas, sekitar 100 hektar,” jelasnya.
Besar harapan, sambung Hamid, kegiatan IPI Kalsel ini mendapatkan dukungan dan pembinaan dari Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian RI agar semangat pengasuh pesantren dengan kelompok tani di dalam berusahatani sesuai dengan good agricultural practices sehingga dari mulai lahan hingga produk yang dihasilkan bersertifikat dan berkualitas ekspor.