Jabar, (desanews.id) – Pemprov Jawa Barat berencana memulai program Petani Milenial 4.0 terkait produksi jagung di Jawa Barat, melalui penanaman di Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur pada awal Maret 2021.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Dadan Hidayat, melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan, Ajat Sudrajat, yang dikonfirmasi DeskJabar, Kamis, 18 Februari 2021, mengatakan, bahwa luasan sementara yang dipersiapkan sekitar 12 hektar di Cikadu, Cianjur.
“Memperoleh pendanaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan sudah disetujui dari pihak banknya. Nanti setelah dananya cair, dapat melakukan olah tanah, dimulai awal Maret 2021,” ujar Ajat Sudrajat.
Sebelumnya, pihak Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat sempat memberitahukan, bahwa dimulainya penanaman jagung Petani Milenial 4.0 di Cikadu, Cianjur itu akan dimulai Selasa, 16 Februari 2021 lalu.
Namun kemudian, ada pemberitahuan, bahwa dimulainya penanaman jagung tersebut diundurkan menjadi awal Maret 2021.
Di Kecamatan Cikadu, Cianjur, Pemprov Jawa Barat memiliki lahan luasnya ratusan hektar. Pengelolannya dipercayakan Kepada Dinas Tanaman pangan dan Hortkultura Provinsi Jawa Barat, termasuk untuk produksi jagung terkait program petani milenial.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan menyiapkan lahan pertanian untuk dikelola oleh 5.000 PetaniMelenial. 4.0
Mereka harus mengikuti seleksi dan memiliki semangat untuk mengembangkan produk pertanian.
Tujuannya, agar generasi muda tidak lagi mencari pekerjaan di kota. Dikabarkan, peresmian petani milenial tersebut akan dilakukan pada Februari 2021 ini
Menurut dia, memunculkan para generasi Petani Melenial 4.0 untuk menjadi petani muda, merupakan salah satu langkah agar pangan harus jadi kekuatan ekonomi utama Jawa Barat
.
“Lahannya sudah disediakan dipinjami berkut modalnya, tinggal mau serius dan mau tinggal indekost di perdesaan,” ujar Ridwan Kamil, di sela-sela panen jagung dan peresmian Smart Farming PT Agro Jabar, di Wanaraja, Garut, akhir Januari 2021.
Sebagai daya tarik, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyediakan lahan yang diperbolehkan Petani Melenial 4.0 untuk menggarapnya. Hasilnya diharapkan menjadi sumber penghasilan yang lebih baik daripada di kota.
“Syaratnya mau berkeringat, dan syarat wajib tinggal di desa, jangan ingin programnya tapi tinggal di kota,” kata Ridwan Kamil.
Ia menyampaikan petani milenial itu hanya cukup bekerja menanam dan merawat tanamannya agar tumbuh baik, kemudian diberi pinjaman modal, lalu hasil pertaniannya akan dibeli oleh PT Agro Jabar.
(jr1/dn)