PACITAN. DESANEWS.ID. Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji didampingi Direktur Polbangtan Malang Setya Budhi Udrayana menyerahkan secara simbolis bantuan hibah kompetitif. Bantuan dari Kementerian Pertanian (Kementan) tersebut diberikan kepada 13 orang milenial pertanian di lokasi usaha jamur tiram milik Hermet, salah satu penerima program di Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan, Senin (27/9/2021).
Bantuan senilai Rp 973 juta lebih tersebut diperuntukkan bagi peserta program YESS (Youth Entrepreneurship and Employment Support Services) yang telah lolos seleksi.
Menurut Uud, panggilan akrab Direktur Polbangtan Malang, peserta yang menerima stimulus hibah ini telah melalui proses berjenjang. Mulai dari evaluasi proposal bisnis yang diajukan, verifikasi dan evaluasi lapang oleh tim dosen Polbangtan Malang, serta verifikasi di tingkat pusat.
Uud berharap dengan stimulus ini, para penerima manfaat dapat mengembangkan usaha yang telah dirintis. “Sekaligus membangun jejaring untuk saling mendukung dalam membangun pertanian khususnya di Kabupaten Pacitan,” ujar Uud dalam keterangan yang diterima Desanews, Rabu (29/9/2021).
Sementara dalam sambutannya, Bupati Indrata mengatakan bahwa renegerasi di bidang pertanian merupakan salah satu misi Kabupaten Pacitan, dan hal ini seiring dengan program YESS. Indrata berharap bahwa stimulus ini dapat semaksimal mungkin dimanfaatkan untuk scaling up, karena banyak potensi Kabupaten Pacitan yang dapat digarap oleh para milenial, dan itu harus dilakukan. Secara khusus Indrata mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pertanian karena Kabupaten Pacitan menjadi salah satu dari sekian sasaran program YESS.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Kementan akan terus memfasilitasi generasi muda agar bisa terjun menjadi petani serta wirausaha pertanian.
“Kita fasilitasi mereka, kita tingkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan. Kita manfaatkan teknologi, alsintan, jejaring hingga jejaring pemasaran. Kita ubah pola pikir generasi muda bahwa pertanian itu keren, hebat, dan satu-satunya sektor yang menjanjikan terlebih di tengah pandemi ini,” jelas Mentan SYL.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menjelaskan, dua kunci utama dalam pelaksanaan program YESS. “Pertama program YESS hadir untuk meningkatkan kapasitas pemuda di pedesaan melalui pendidikan dan pelatihan untuk menjadi agen pembangunan pertanian. Kedua, sasaran dari program YESS yakni pemuda yang harus memiliki jiwa kewirausahaan dari hulu sampai hilir,” katanya.
Lebih lanjut Prof Dedi mengatakan bahwa regenerasi petani harus dijalankan oleh para milenial. Karena mereka mampu menguasai teknologi, dan memiliki mobilitas dan jejaring yang tidak terbatas ruang dan waktu. “Dengan demikian millenial akan mampu meningkatkan produktivitas dan daya saing pertanian Indonesia,” ujarnya.