PASURUAN. DESANEWS.ID. Program Yess merupakan salah satu upaya Kementerian Pertanian untuk meregenerasi petani. Melalui program Yess ini banyak petani muda yang mengangkat kisah inspiratifnya, salah satunya Ghosiah sebagai petani muda yang berasal dari Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan yang berhasil mengembangkan paprika hidroponik di greenhouse miliknya.
Wanita berusia 35 tahun ini telah bergerak di bidang pertanian 13 tahun bermodalkan pengalaman bertani secara turun-temurun dari keluarganya. Namun, Ghosiah akhirnya berinovasi mengembangkan budidaya secara hidroponik 4 tahun terakhir dengan fokus utama yaitu budidaya paprika.
Ghosiah bahkan bertekad menjawab tantangan yang umumnya menganggap pekerjaan pertanian adalah sebuah keterpaksaan “Bertani itu pilihan bukan keterpaksaan!,” ucapnya tegas.
Bahkan, katanya menambahkan, jika diseriusi bertani itu jauh dari simbol kemiskinan bahkan penghasilannya jauh melebihi gaji di perusahaan multinasional sekalipun.
Dalam memasarkan produk paprikanya, Ghosiah telah menjalin kerjasama dengan Tanihub khususnya dengan harga dan grade tertentu yang telah disepakati.
Dalam menjalankan usahanya, Ghosiah tak sendiri. Ghosiah mengembangkan 3 jenis paprika yaitu merah, kuning dan hijau dimana masing-masing jenis ini diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan pasar.
“Grade A di suplay untuk Tanihub sedangkan grade B dan C untuk pasar lokal,”akunya.
Selain dukungan dari rekannya yang juga anggota komunitasnya, Ghosiah mendapat bantuan dan dukungan dari pemerintah, khususnya Kementerian Pertanian, salah satunya yaitu bantuan program YESS yang dimanfaatkan untuk modal usaha dalam mengembangkan usahanya.
Ia menilai, hasil panen komoditas pertanian yang ditanam petani Indonesia memiliki kualitas dan mutu yang sangat baik. Dengan adanya penanganan dan pengelolaan yang lebih baik, Ghosiah makin yakin produk pertanian Indonesia tidak kalah bersaing dengañ negara lain.
Program YESS ini bertujuan untuk mempercepat regenerasi petani dengan meningkatkan peran generasi muda dalam mengembangkan dan memajukan sektor pertanian agar lebih prospektif dan berpeluang ekspor. Figur-figur sukses pun tak disia-siakan oleh program YESS.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan bahwa dalam upaya mempercepat regenerasi petani diperlukan figur milenial sukses di sektor pertanian.
“Dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas untuk memajukan pertanian Indonesia. Sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial yang menggunakan kreativitas dan inovasinya, sehingga pertanian ke depan menjadi pertanian maju, mandiri, dan modern yang tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya, tetapi juga berorientasi ekspor,” jelas Kepala Badan yang bergelar Profesor.
Dedi Nursyamsi menambahkan, saat ini Indonesia telah memiliki banyak petani milenial sekaligus wirausahawan di bidang pertanian. “Sosok-sosok inilah yang akan mendorong tercetaknya petani milenial yang menguasai teknologi pertanian dan bisa menjadi mitra usaha pemuda di pedesaan,” tambahnya.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatan meyakini usaha dan kredibilitas duta milenial di bidang pertanian mampu menggandeng generasi muda untuk mengembangkan dunia pertanian.
“Saya makin percaya anak muda yang mau terjun dibidang pertanian bisa punya peluang kehidupan dan ekonomi yang lebih baik. Apalagi dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia, dunia dalam genggaman kalian,” tandas Mentan pada saat pengukuhan DPM/DPA beberapa waktu lalu.
Semangat terus para petani muda tunjukkan kita bisa berkarya di pertanian atau peternakan, mari kita sama2 meningkatkan perekonomian masyarakat di bidang pertanian dan peternakan, saya yakin bahwa masih banyak petani/peternak muda di luar sana yang ingin mengembangkan usahanya khususnya di bidang pertanian /peternakan, semangat terus para petani/peternak millenial jangan sampek kendor 💪
jangan kasih kendor. ghass pholl