Madiun, (desanews.id) – Pada setiap kesempatan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan sistem pertanian yang maju, mandiri dan modern bersumber pada SDM pertaniannya. Untuk itu sangat diperlukan penguatan kapasitas SDM pertanian diantaranya melalui bimtek.
“Pertanian yang maju, mandiri dan modern berarti kita bicara SDM. Maka perlu ada penguatan kapasitas SDM pertanian kita,” ujar Mentan SYL.
Untuk itu Kementerian Pertanian Republik Indonesia dalam hal ini Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) bekerjasama dengan Komisi IV DPR RI menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) di Kota Madiun pada hari Selasa, 30 Maret 2021.
Dalam sambutanya anggota dewan Komisi IV DPR RI Drs, Guntur Sasono, M. Si mengatakan bahwa untuk menghasilkan pangan tidak harus di lahan sawah, tidak harus lahan luas.
“Akan tetapi pangan bisa ditanam dan diproduksi dilahan kota dengan lahan sempitSwasembada pangan tidak bisa langsung skala nasional namun dimulai dari swasemba tingkat rumah tangga, tingkat RT dan selanjutnya tingkat Nasional, “ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Madiun Ir Muntoro Danardono, pada kegiatan BIMTEK ini tetap harus menjalankan protokol kesehatan, selain itu ukungan Kota terhadap program P2L harus berlanjut, karena lahan Pertanian dikota Madiun sudah tidak ada, maka solusinya dengan pertanian sistem KRPL.
“Oleh sebab itu kita harus bergandengan tangan untuk mewujudkan program tersebut dan saat ini ada target 10 kelompok P2l dan saat ini kota kota Madiun sedang menggarap program pemberdayaan petani milenial, sejalan dengan itu bahwa Madiun bahwa mendapatkan julukan sejuta bunga, sejalan dengan adanya bunga yang ada di setiap sudut kota Madiun, ada program baru yaitu budidaya lebah madu,”paparnya.
Ditempat yang sama Dr Wasis Sarjono SPt M.Si selaku KA Balai BBPP-BATU mengatakan bahwa dinamika perubahan sangatlah cepat, salahsatunya mekanisasi pertanian dulu mengolah lahan sawah 1.000 meter persegi harus setengah hari.
“Dan sekarang hanya setengah jam selesai, memanen dan mengangkat hasil panen harus sepuluh orang, aekarang sendiripun sanggup, nah itu semua dampak dari sebuah perubahan dan perkembangan teknologi, “pungkasnya.
Salah satu peserta bimtek juga ikut menyampaikan bahwa kami sangat berharap agar kegiatan BIMTEK ini tidak hanya diselenggarakan saja.
“Namun harus ada pendampingan yang nantinya bisa terus memonitor alumni peserta pelatihan ini. Selain itu Gofur perwakilan peserta juga menyampaikan bahwa materi materi teknis ini sangat dibutuhkan sekali, “ujarnya.
Pewarta : Catur Puryanto