DesaNews.ID (Malang) – Ada kisah menggoda soal salah satu situs batu purba berusia 100 juta tahun. Namanya, Watu Gong. Letaknya di Desa Pandesari, Kecamatan Pujon Kabupaten Malang, atau sekitar delapan kilometer arah Barat dari Kota Wisata Batu Malang.
Konon ceritanya, di zaman baheula, kerap mengalun suara gamelan dari tempat ini. Masyarakat setempat menamai situs batu purba ini Watu Gong lantaran di tempat itu memang ada batuan tegak mendatar. Bentuknya semacam Gong dalam pertunjukan wayang. Uniknya, berimpitan dengan Watu Gong ada batu-batu bulat yang mirip kenong atau perangkat gamelan. Gong juga berarti Gamelan Besar. Dalam cerita orang-orang kuno, Watu Gong adalah batas duni fana dengan alam gaib.
Cukup mudah menemukan situs ini. Di jalan, ada sejumlah papan petunjuk. Hanya saja, saat mendekat ke situs, kami justru bingung. Bukan karena tidak ada jalan. Sebaliknya, untuk mengarah ke Watu Gong yang berada di Pandesari ada beberapa medan yang bisa ditempuh. Satu jalan dapat ditempuh dengan meniti pematang sawah untuk sampai ke Punden. Istimewanya, kita akan di suguhkan pemandangan asri Desa Pandesari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang, Satunya lagi, tak melewati pematang sawah, tetapi lebih akan di suguhkan aneka kuliner kas Pujon yang membuat perut kita terus bergetar menahan lapar.
Aroma Mistis
“Dulu. Ada Klotekan-klotekan (suara semacam pukulan perkusi),” Cerita dari warga lokal. Rupanya, tak hanya Klotekan. Menurut orang zaman dulu juga kerap mendengar kentongan dan bahkan suara tangis manusia dari arah Watu Gong.
Watu Gong dari permukiman penduduk masa itu berjarak sekitar 50 sampai 100 meter. Aroma mistis pun langsung terasa. Tetapi, saat ditanya soal ada kisah apa di balik gamelan dan tangisan itu, Masyarakat tidak bisa menjelaskan secara rinci , “Yang masih mendengar (tahu) sudah meninggal. Itu zaman dulu. Kalau sekarang sudah tidak lagi,”. Bungkamnya mereka tak mengherankan, warga itu juga diam seribu bahasa. Ibaratnya, ditanya arah utara, ia menjawab ke selatan atau barat. Dari mimik mukanya, warga tak ingin membahas. Hanya saja, barangkali ia sungkan jika langsung menolak menjawab pertanyaan.
Barangkali itu lah cara masyarakat lokal menjaga kepercayaan atau adat istiadatnya. Layaknya masyarakat Jawa lainnya, mungkin, di tempat itu, hanya orang-orang tertentu yang berhak menceritakan kisah itu.
Situs Watu Gong terletak di bawah pohon beringin di Punden Desa Pandesari Kecamatan Pujon,
(Ardy)