TINJAU LAPANG JALAN TEMBUS, ABAH SANUSI JUGA KUNJUNGI NK CAFE

DesaNews.id Malang – Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, M.M menggelar kegiatan tinjau lapang jalan tembus Desa Tegal Gondo dengan Desa Ampeldento, Kecamatan Karangploso, Selasa (8/12) pagi. Kegiatan ini dalam rangka untuk mengetahui sejauh mana tingkat kebutuhan masyarakat terhadap akses jalan tembus yang diharapkan bisa dibangun menjadi jalan desa yang kemudian punya manfaat semakin lebih. Pasalnya, pembangunan jalan tembus sudah sangat lama dinantikan masyarakat kedua desa.

”Kunjungan tinjau lapang ini untuk memastikan apa yang akan dibangun ada nilai manfaat baik nilai peningkatan ekonomi dan akses jalan untuk ke tempat pendidikan. Jalan ini bisa tembus menghubungkan antara Desa Tegal Gondo dan Ampeldento,” jelas Abah Sanusi, sapaan akrab Bupati Malang kepada awak media usai kunjungan.

Dalam tinjau lapangan ini, Bupati ditemani sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta jajaran Muspika serta Kepala Desa dan perangkat desa. Abah juga menyampaikan bahwa jalan tembus ini jika kemudian terbangun yakin bakal mempercepat arus lalu lintas. Pasalnya, jika lewat jalan tembus dua desa ini bisa hanya 10 menit, dan lebih cepat dari saat ini lantaran warga harus memutar aksesnya dengan membutuhkan waktu tempuh 30 menit.

”Diperkirakan pengerjaan sebulan selesai pembangunan jalan tembus ini. Sebagian juga akan mengalih fungsikan tanah desa agar jalan tembus ini bisa lebih lebar. Direncanakan bisa mulai dibangun pada tahun 2021 mendatang,” jelas Abah.

Usai dari tinjau jalan tembus ini, Bupati lanjut ke tempat wisata desa NK Cafe yang terletak di Desa Ampeldento yang masih dalam tahap pembangunan dan pengembangan. Didampingi owner dan manajemen, Abah menyebut Pemkab Malang menyarankan konsep yang dikembangkan owner yakni konsep Wisata Edukasi Pertanian harus terus ditingkat menuju yang benar-benar berkelas. Misalkan, tanaman yang ditanam harus yang punya nilai ekspor. Sehingga hasil pertaniannya, benar-benar bisa tembus pasar ekspor.

”Pengembangan pertanian yang kualitasnya ekspor, sehingga tanaman yang ditanam adalah tanaman bernilai ekspor dan bisa diekspor. Semisal di Kasembon yang dikembangkan adalah tanaman bawang merah namun ada bunga yang bagus. Tanaman ini komoditasnya diekspor ke Jepang,” jelasnya,

(Hum/Ardy)

Leave a Reply