Pemerintah Indonesia saat ini tengah berupaya mengajukan jalur rempah sebagai Warisan Budaya Dunia yang diakui oleh UNESCO.
TIDORE – Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menggelar kegiatan bertajuk “Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022”. Kegiatan itu mempertemukan empat Kesultanan Maluku Kie Raha, yaitu Ternate, Tidore, Jailolo, dan Bacan.
Kegiatan yang digelar pada 1Juni hingga 2 Juli 2022 ini melibatkan TNI Angkatan Laut yang mengerahkan kapal legendaris KRI Dewaruci. Dalam “Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022”, KRI Dewaruci berlayar menyusuri enam titik Jalur Rempah, yakni Surabaya, Makassar, Baubau dan Buton, Ternate dan Tidore, Banda Neira, Kupang. Dari Kupang, KRI Dewaruci akan kembali bersandar di Surabaya.
8xscorePemerintah Indonesia saat ini tengah berupaya mengajukan jalur rempah sebagai Warisan Budaya Dunia yang diakui oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) pada 2024. Jalur rempah ini bukan hanya kenangan terhadap masa lalu tetapi juga memiliki arti penting untuk ‘menghidupkan’ kembali jalur rempah di masa sekarang.
Pada 15 Juni lalu, empat kesultanan Maluku tersebut duduk bersama dalam sebuah jamuan makan malam di atas geladak KRI Dewaruci yang bersandar di Pelabuhan Trikora, Tidore. Pertemuan empat kesultanan ini menjadi sejarah, sebab merupakan pertemuan pertama setelah sekian lama.
รวมข่าวฟุตบอล ผลบอลSelama jamuan, empat kesultanan tersebut merundingkan dan membahas tentang pemajuan kebudayaan Maluku Kie Raha sebagai kepulauan rempah-rempah yang menjadi percontohan daerah-daerah di provinsi lain. Turut hadir dalam jamuan makan malam tersebut Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid, Direktur Pemanfaatan dan Kebudayaan Restu Gunawan, Direktur Perfilman, Musik,dan Media Ahmad Mahendra, serta sejumlah pejabat setempat.
“Pertemuan empat kesultanan ini merupakan peristiwa bersejarah. Kehadiran kami di geladak KRI Dewaruci merupakan pengulangan 500 tahun lalu nenek moyang kami naik ke kapal Galleon Belanda,” kata Sultan Ternate Hidayatullah Sjah dikutip dari Mediaindonesia.com, Selasa, 21 Juni 2022.
วิธีแทงบอลในเว็บHidayatullah memaparkan pada 1322 bangsa Ternate membangun peradaban, memperluas peradaban dengan membangun penataan pemerintahan yang lebih lengkap dengan membentuk konfederasi bernama Moluku Kie Raha, dan menggabungkan tiga saudara menjadi satu di dalam Konferensi Moti.
“Saya yakin pada masa mendatang akan datang satu fase di mana peradaban gemilang kami akan kembali,” ujarnya. Perdana Menteri Sultan Bacan, Mochdar Salim Arief, mengatakan pertemuan empat sultan di atas KRI Dewaruci juga menjadi bagian dari sejarah perjalanan rempah.
“Perjalanan rempah telah dilaksanakan di sini, ada beberapa pulau yang meliputi berbagai suku dan ini disertai pula dengan adanya diplomasi. Dari diplomasi inilah muncul tata krama,” jelas Mochdar. Keempat sultan mengapresiasi ekspedisi Muhibah Budaya Jalur Rempah karena kerajaan-kerajaan akhirnya bisa hadir merepresentasikan budaya masing-masing.
“Di Tidore ini, kami berterima kasih dengan agenda Muhibah Budaya Jalur Rempah yang telah mempertemukan kita semua. Kami akhirnya duduk satu meja. Momen yang langka terjadi,” kata Jou Mayor Kesultanan Tidore Iskandar S. Alting.
Hilmar mengapresiasi agenda pertemuan raja yang dihelat di lokasi bersejarah penghasil rempah. Dia mengingatkan upaya pelestarian budaya yang kini sedang dilakukan pemerintah pusat yang membutuhkan dukungan setiap elemen masyarakat, termasuk empat kerajaan ini. “Pemerintah pusat tak bisa jalan sendiri,” katanya.
“Perlu upaya bersama terus menerus, meningkatkan kolaborasi,” ujar Hilmar. “Harapan saya tentu pertemuan yang baik ini menjadi titik awal untuk sama-sama melihat proses yang akan gemilang ke depannya.” Katanya, dengan program ini pihak kesultanan bisa menceritakan kisah-kisah sejarah pada anak-anak sekolah.
Hilmar mengatakan bahwa pihaknya sedang merancang muatan lokal dalam pendidikan, sejarah budaya, dan muatan adat, kesenian, dan tradisi sehingga menjadi bagian gaya hidup anak-anak sehari-hari. “Tentunya hal ini hanya mungkin terjadi apabila energi ini bisa tertancap dan kemudian diteruskan dengan semangat yang sudah kita bangun ini,” ujarnya.
Maluku Kie Raha adalah istilah untuk menyebut empat kerajaan di Maluku pada zaman bahari yang sangat berpengaruh secara politis dan ketatanegaraan. Yaitu Jailolo, Ternate, Tidore, dan Bacan yang merupakan titik penting dalam jalur pelayaran rempah.
ANP