BPPTKG Catat 21 Lava Pijar Guguran Mengarah ke Kali Sat, Aktifitas Merapi Masih Tinggi

YOGYAKARTA, (desanews.id) – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat aktivitas Gunung Merapat masih tinggi. Selama 12 jam tercatat terjadi 21 kali Lava pijar guguran. 

Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan, sejak pukul 18. 00 WIB hingga pukul 24.00 WIB pada Minggu (20/2/2021) Gunung Merapi terpantau cerah hingga berkabut. Guguran lava pijar teramati sebanyak 10 kali dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter ke arah hulu Kali Boyong dan Krasak. 

“Untuk pertama kalinya guguran lava pijar teramati meluncur ke arah hulu Kali Sat di sisi barat daya Gunung Merapi. Guguran terjadi pada pukul 20.37 WIB dengan amplitudo 30 mm, durasi 113 detik, dan jarak luncur 1.000 meter,” terangnya, Minggu (21/2/2021).

Kendati demikian, aktivitas guguran ini tidak mengubah rekomendasi BPPTKG. Artinya status Merapi masih tetap siaga atau level III.
 
“Potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan–barat daya meliputi Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak,” ujarnya.
 
Aktivitas vulkanik pada pukul 00.00 WIB sampai dengan pukul 06.00 WIB pagi ini juga tergolong tinggi. Teramati 11 kali guguran lava pijar  dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter ke arah barat daya.

Secara kegempaan, terjadi 38 kali gempa guguran, dua kaki gempa hembusan, serta dua kali gempa fase banyak. “Pertumbuhan kubah lava di dua kubah juga masih terjadi. Dengan demikian masih terjadi aktivitas di Merapi, ” kata Hanik.

(Dwi/dn)

Leave a Reply