Lamongan, (desanews.id) – Pandemi Covid-19 yang masih melanda tidak menyurutkan semangat penyuluh dan petani Indonesia untuk menyediakan pangan bahkan hingga Agustus 2021 mendatang.
Menteri Pertanian Republik Indonesia Syahril Yasin Limpo (SYL) memerintahkan jajaran Kementerian Pertanian untuk memantau dan mengawal produksi terutama selama masa pandemi covid 19 ini.
“Kami bersama seluruh jajaran Kementan optimal menyediakan stok pangan, Insya Allah aman. Neraca kita dari 11 pangan dasar yang ada terjaga dengan baik. Tentu saja kita berharap distribusinya juga bisa lancar sehingga stabilisasi harga bisa dilakukan. Ini untuk seluruh Indonesia”, ujar Mentan Syahrul.
Upaya untuk menjamin ketersediaan pangan salah satunya dengan melakukan pendataan luas panen serta kegiatan petani yang ada di setiap Kostratani termasuk Kostratani yang ada di Jawa Timur.
BPP Model Kostratani Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan yang masuk di wilayah pendampingan Kostratani BBPP Kota Batu – Malang. Menurut Dr. Wasis Sarjono, S.Pt,M.Si selalu KA BBPP Kota Batu mendukung penuh program Kementrian Pertanian tersebut dengan beberapa upaya,
“Salah satunya mendampingi petani dalam Gerakan Pengendalian Hama Wereng Batang Coklat (WBC),” paparnya.
Gerakan Pengendalian hama Wereng Batang Coklat (WBC) ini menurut pria Asli kelahiran Klaten tersebut diadakan oleh kelompok tani Sumber Rejeki Mloso yang Desa Kedungbanjar Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan pada hari Senin 15 Februari 2020.
“Gerakan ini dilaksanakan Oleh BPP Model Kostratani Kecamatan Sugio dengan menggunakan pestisida bantuan dari Pemerintah Kabupaten Lamongan melalui Dinas Tanaman Pangan Horikultura dan Perkebunanan Kabupaten Lamongan, ” Kata Wasis.
Ia pun menjelaskan bahwa Gerakan ini dihadiri oleh PPl Wilbin Septi Anggreini, SP, petugas POPT Heru Purnama, Perangkat desa setempat dan anggota kelompok tani Sumber Rezeki Mloso.
Lebih lanjut, dalam aksi gerakan ini dilaksanakan untuk mengantisipasi perkembangan populasi hama Wereng Batang Coklat(WBC) pada tanaman padi usia 35-45 hst,”jelasnya.
Ditempat yang sama menurut POPT Heru Purnomo, memaparkan bahwa pengendalian WBC yang efektif harus dilaksanakan secara serentak atau bersama sama dalam satu hamparan.
Bahkan Heru menjelaskan dengan detail untuk melakukan penyemprotan harus tepat sasaran yaitu, di area bawah batang tanaman padi.
“Tentunya upaya ini adalah untuk menyelamatkan tanaman padi agar provitasnya tetap tejaga sampai panen,
Petani di kelompok tersebut terus berharap agar keberadaan BPP di Kecamatan Sugio tetap mendampingi petani pada setiap fase proses budidaya dan proses penanganan hasil agar petani sebagai ujung tombak di sektor pertanian bisa mendapatkan hasil yang optimal, “pungkas Heru.
Pewarta: Septi Anggraini, SP