Lamongan, (desanews.id) – Sektor pertanian Kabupaten Lamongan mampu menahan turunnya pertumbuhan ekonomi, menyumbang pertumbuhan positif 2,59 persen pada kuartal IV tahun 2020. Dengan demikian sektor pertanian mampu bertahan di era pandemi Covid-19, bahkan pertanian Lamongan menjadi nomer 1 di Jatim.
“Selain itu, petani, petambak, nelayan masih mampu menikmati hasilnya. Hal tersebut ditandai dengan nilai tukar petani yang cukup baik, yakni mencapai 104,” kata Bupati Lamongan Fadeli saat tebar benih ikan di Waduk Prijetan dan UPT Perikanan Budi Daya Air Tawar/Air Payau di Desa Kalen, Kecamatan Kedungpring, Selasa (9/2/2021).
Selama ini pertanian di Kabupaten Lamongan telah diakui kualitasnya baik di level provinsi maupun nasional. Lamongan dikenal sebagai lumbung pangan peringkat pertama di Provinsi Jawa Timur, dan masuk jajaran lima besar nasional.
Lamongan menjadi kabupaten dengan produksi padi tertinggi di Jawa Timur dengan jumlah produksi 0,87 juta ton. Disusul peringkat kedua Kabupaten Ngawi sebanyak 0,83 juta ton, dan ketiga Kabupaten Bojonegoro sebanyak 0,74 juta ton.
Produk pertanian Lamongan tidak hanya padi, namun produksi jagung juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini dampak dari kebijakan Bupati tentang pengembangan kawasan budidaya jagung modern di Lamongan. Produksi jagung Lamongan mencapai 568.474ton, dari lahan yang sekitar 55.957 hektare. Sedangkan produksi jagung mencapai provitas 9,75 ton per hektare,
(dn/lr1/ll4)