Kediri, (desanews.id) – Munculnya serangan hama ulat grayak yang menyerang tanaman jagung di wilayah Kecamatan Purwoasri direspon cepat oleh Pemerintah Kabupaten Kediri. Melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan setempat, dilakukan pengendalian terpadu bersama petani, (5/2/2021).
“Kita serentak untuk mengendalikan hama ulat grayak supaya tidak meluas. Satu hamparan kita kendalikan secara bersama-sama. Karena selama ini petani cenderung mengendalikan pada spot-spot, tetapi ini serentak,” ujar Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Purwoasri, Khairudin.
Sejak dua pekan terakhir hama ulat grayak menyerang tanaman jagung milik petani di Dusun Sengon, Desa Muneng, Kecamatan Purwoasri. Akibat serangan hama ini, tanaman milik petani rusak. Bahkan, ada satu petak lahan seluas 1.400 rhu terpaksa dibongkar karena dalam kondisi kritis.
Ulat grayak frugiperda (UGF) mulai menyerang tanaman jagung dari rentan usia paling muda 15 hari. Bila tidak segera diatasi, serangan Hama UGF yang dikenal dengan nama ilmiah (Spodoptera frugiperda J.E. Smith) ini bisa berlanjut umur 30 hingga 55 hari. Hama yang berasal dari benua Amerika ini dikenal cepat menyebar.
Merespons kejadian itu, Dinas Pertanian dan Perkebunan menerjunkan petugas di lapangan untuk melakukan pengamatan. Selanjutnya, Dipertabun memberikan bantuan pestisida kepada petani terdampak.
“Kami menggunakan insektisida yang kontak dalam sistem. Ini tadi kebetulan dari Dinas ada pestisidanya, kita ambil untuk upaya pemberantasan hama. Ini sifatnya bantuan dari Pemerintah Kabupaten Kediri,” tambah Khairudin.
Sedikitnya 30 orang petani terlibat dalam pengendalian hama terpadu ulat grayak. Mereka tergabung dalam Kelompok Tani Padi Unggul. Sementara itu, dari hamparan lahan pertanian seluas 25 hektar yang ada di daerah ini, proses pengendalian sudah berjalan pada 10 hektar. Sementara sisanya, 15 hektar akan segera direalisasikan hari berikutnya,
(dn/kr1/kk1)