Usir Tikus Dengan Kulit Jengkol dan Cabe

Malang, (desanews.id) Hama tikus menjadi salah satu musuh petani padi. Bahkan serangan hama pengerat ini mampu meluluhlantahkan tanaman padi, sehingga menyebabkan gagal panen. Guna mengatasi hamatikus bisa menggunakan pestisida alami dari pepaya tua atau cabai. Bisa juga dengan jengkol. Bagaimana caranya?

Sebagai binatang pengerat, tikus memang 
banyak dijumpai di manapun. Bahkan
tikus bisa dikatakan sebagai hama utama tanaman padi karena sulit untuk dibasmi serta mempunyai kemampuan berkembangbiak dengan cepat. Penyuluh Pertanian Kecamatan Dau Kabupaten Malang Mahmudi, mengatakan, untuk sepasang ekor tikus mampu berkembangbiak hingga 1.270 ekor per tahunnya. Makanya dalam setahun populasi tikus dapat berkembang pesat sekali.

“Tikus ini sangat merusak tanaman padi secara langsung dan tidak langsung. Maksudnya secara langsung tikus memakan tanaman padi saat mulai berbuah, sedangkan tidak langsungnya tikus merusak batang padi untuk mengasah giginya,” tuturnya Senis (25/1/2021).

FB_IMG_1611573977527

Dengan kelakuan tikus yang demikian, otomatis dapat menurunkan produksi padi secara drastis. Pada fase vegetatif, tikus dapat merusak 11-176 batang per malam, sedangkan pada saat bunting dapat merusak 24-246 batang per malam.

“Kalau tidak dikendailkan, kondisi ini akan terus terjadi. Ditambah dengan peningkatan populasi tikus yang cukup cepat berpengaruh juga terhadap hasil produksi,” ungkap Mahmudi.

Cara yang Ramah Lingkungan

Mengendalikan tikus dengan cara ramah lingkungan menjadi fokus utama penyuluh pertanian untuk mengajarkan kepada petani. Seperti di Langsa, membasmi tikus dengan menggunakan pestisida nabati menjadi pilihan yang bijak. “Walaupun tidak membasmi secara cepat dan instan, pestisida nabati ini banyak keuntungannya. Aman, ramah lingkungan, murah, mudah didapat, tidak menyebabkan keracunan dan tidak membuat hama menjadi resisten,” terang Mahmudi.

Bahan-bahan untuk membuat pestisida nabati dapat dari tanaman yang mudah ditemui. Ada cara unik dari Ismi dalam mengendalikan tikus. Bahan yang digunakan untuk membuat pestisida nabati adalah cabai dan kulit jengkol

Lanjut Mahmudi  cabai dan jengkol, harus diolah dulu agar nanti bisa digunakan dengan cara disemprot. Mahmudi menjelaskan, cara membuat pestisida nabati dari cabai yakni alat yang dibutuhkan adalah cobek beserta alu-nya, saringan, baskom, dan alat penyemprot pestisida. Bahannya cabai dan air.

“Jadi cabainya ditumbuk halus, kemudian rendam semalaman. Setelah itu, saring. Ambil airnya serta tambahkan air lagi, lalu masukan ke alat semprot pestisida. Semprotkan pada tanaman padi,” jelasnya.

Membuat pestisida nabati dengan jengkol, Mahmudi mengakui memang sedikit rumit dibandingkan cabai. Jengkol dikupas kulit luarnya dan kulit arinya. Kemudian rendam dengan perbandingannya 1 kg jengkol direndam 10 liter air selama 24-36 jam. Setalah itu, dapat langsung digunakan dengan disemprotkan ke tanaman padi. “Pestisida nabati dari jengkol ini selain dapat menghalau tikus, dapat juga menghalau burung yang biasanya menyerang tanaman padi,” katanya

Untuk mengendalikan tikus, Mahmudi memaparkan, paling penting adalah menjaga sanitasi lingkungan sangat penting karena tikus kurang suka dengan keadaan lingkungan yang bersih. Sebelum mengolah tanah sebaiknya mulai dilakukan kegiatan berburu tikus. Hal ini dilakukan agar ketika sudah mulai tanam, serangan tikus tidak merajalela.

“Areal persemaian pun sebaiknya dibuat pagar dari bambu dan membuat bubu perangkap tikus yang dipantau setiap hari. Ketika ada tikus yang terperangkap, harus segara dimasukan ke air lalu benamkan,” sarannya,
(Dn/mR5)

Leave a Reply