Rincian Anggaran Kementrin Tahun 2021 Melonjak 50% Menjadi Rp 21 Triliun

Jakarta. (DesaNews.ID) Kementerian Pertanian (Kementan) mendapatkan pagu anggaran sebesar Rp  21,84 triliun untuk tahun 2021. Anggaran Kementan tersebut meningkat sekitar 50% dibandingkan tahun 2020 yang sebesar Rp 14,06 triliun. 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, anggaran Kementan tersebut didistribusikan ke 11 eselon-1. Berikut perinciannya:


Sekretariat Jenderal mendapatkan anggaran Rp 1,81 triliunInspektorat Jenderal sebesar Rp 124,58 triliun.Ditjen Tanaman Pangan sebesar Rp 4,82 triliunDitjen Hortikultura sebesar Rp 1,08 triliunDitjen Perkebunan sebesar Rp 1,61 triliunDitjen Peternakan dan Kesehatan Hewan sebesar Rp 2,08 triliunDitjen Sarana dan Prasarana Pertanian sebesar Rp 5,26 triliun.Badan Litbang Pertanian sebesar Rp 1,72 triliunBadan PPSDM sebesar Rp 1,39 triliunBadan Ketahanan Pangan Rp 900,9 miliarBadan Karantina Pertanian Rp 1,01 miliar.

Menurut Syahrul, Kementan telah menyusun fokus pengembangan komoditas utama/unggulan di tahun 2021. Dia juga mengatakan ada 3 kegiatan yang akan menjadi dasar rencana kerja dan anggaran Kementan, mulai dari mendukung ketahanan pangan, mendukung ketersediaan bahan baku industri serta mendukung ekspor.

Menurut dia, saat mengirim rilis ke Media DesaNews.ID Rabu (6/1/2021) untuk melaksanakan kegiatan tersebut dibutuhkan dukungan program dari eselon-1 seperti pengelolaan air irigasi, perluasan dan perlindungan lahan pertanian, penyediaan benih sumber dan benih sembar, memfasilitasi penyuluhan pertanian, fasilitasi pembiayaan pertanian dan lain sebagainya.


Kementan juga merencanakan penyiapan sarana dan prasarana pertanian, seperti alsintan prapanen, alsintan pascapanen, pengolahan pascapanen, pembangunan nursery perkebunan dan lainnya.

“Selain dukungan sarana dan prasarana, Kementan juga akan menyiapkan program/kegiatan pada tahun 2021 dalam rangka penanggulangan Dampak Covid-19, yatu penguatan lumbung pangan masyarakat desa, pengembangan usaha pangan masyarakat, pekarangan pangan lestari (P2L), pembangunan nursery perkebunan dan kegiatan padat karya,” pungkas Syahrul,

(Ardy)

Leave a Reply