Jombang, (desanews.id) – Sejak adanya genangan air di lahan sawahnya.Tanaman padi milik petani di Dusun Ngampel, Desa/Kecamatan Tembelang Jombang, diserang hama keong mas.
Menurut Ketua Kelompok Tani setempat Ismail, mengatakan, tanaman milik para petani diserang hama keong ketika masih dalam kondisi bibit padi atau ketika padi masih muda.
“Iya benar disini itu diserang hama keong, kedua juga diserang hama kepending (kepik), terus juga diserang burung hingga akhirnya ya gagal panen,” ungkapnya pada KabarJombang.com Jum’at (5/2/2021).
Jumlah keong sawah atau kol dikatakan Ismail sangat banyak. Selain keong, hama lainnya juga menyerang tanaman padi hingga akhirnya gagal panen sekitar 25 hektar, 10 hektar diantaranya gagal panen total.
“Sekarang kalau tanam padi besok itu sudah diserang kol, misal 1 hektar lahan sawah yang diserang itu ada 300 bata. Selain hama, kami juga kesulitan pupuk,” tambahnya.
Sementara dikonfirmasi terpisah, Petugas Pengendali Organisme Tumbuhan (POPT) Kecamatan Tembelang, Misbachul Munir mengatakan, keong emas atau kategori molusca, menyerang di seluruh wilyah Kabupaten Jombang.
Munir menjelaskan, hama keong mas menyerang tanaman padi muda dalam rentang usia 1 sampai 10 hari. Selebihnya hama keong emas tidak mampu menyerang.
“Keong emas setiap musim selalu ada, apalagi ini musim hujan dan ada genangan. Keong emas di Jombang termasuk hama baru, karena 3 tahun kebelakang sangat meresahkan. Wilayah Tembelang rata diserang pada tempat yang tergenang saja, kalau nggak ada genangan aman kok padi petani,” tuturnya.
Munir menuturkan, penanggulangan hama keong sangat mudah. Terlebih petani harus bisa menyiasati ketika tanam, dengan bibit yang agak tua. Hal ini supaya lebih tahan dari pada menggunakan bibit muda yang menjadi sasaran empuk keong mas.
Kedua petani harus menghindari genangan air, Ketiga dikendalikan dengan diambil secara manual. Dan yang terakhir penggunaan pestisida.
“Sudah saya sosialisasikan setiap pertemuan pada petani. Mau turun tanam sudah dibicarakan terkait pengendaliannya seperti apa,” pungkasnya,
(dn/ri5/f1r)