Depok, (desanews.id) – Pertemuan peningkatan kualitas penyelenggara pelatihan pertanian, yang diinisiasi oleh Pusat Pelatihan Pertanian diselenggarakan selama 3 hari mulai tanggal 20 sd 22 Maret 2021 di Hotel Wiyata Depok. Acara yang dihadiri oleh seluruh Kepala Unit Pelaksana Teknis, Koordinator Penyelenggaraan Pelatihan, Bagian umum, Widyaiswara lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian.
Pembukaan tiga pilar kekuatan pelatihan dilakukan oleh Ir. Yusral Tahir, M.Agr, Kepala Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian Ciawi mewakili Kepala Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan) Ir. Bustanul Arifin Caya, M,DM.
Menekankan bahwa di dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pelatihan mempunyai peran penting untuk membantu mengembangkan kemampuan peserta pelatihan. Sumber daya manusia memiliki posisi sangat strategis dalam organisasi.
“Artinya manusia memegang peranan penting dalam melakukan aktivitas untuk mencapai tujuan dan kondisi yang lebih baik di dalam peningkatan kualitas SDM. Peran pelatihan sangat dibutuhkan terutama pada saat setelah peserta mengikuti pelatihan, ” Ungkapnya.
Lebihlanjut Yusral menyampaikan sejalan dengan tuntutan profesionalisme aparatur, Puslatan BPPSDMP dituntut dapat menyiapkan aparatur yang professional. Penyelenggaraan itu sendiri terdiri dari berbagai kegiatan baik teknis,
fungsional, maupun kepemimpinan.
Berbicara mengenai tugas pokok dan fungsi, menurut Yusral sama halnya berbicara mengenai peran pelatihan yaitu, bahwa fungsi Pelatihan yang diharapkan dapat berjalan dengan baik.
“Jika penyelenggara menjalankan perannya dengan baik maka ia akan mendapatkan akreditasi atau citra yang baik di dalam memberikan pendidikan dan pelatihan pegawai,” Ibunya.
Ia pun menjelaskan, sejalan dengan peranan pelatihan yang semakin penting maka tuntutan kualitas penyelenggaraan pelatihan juga semakin meningkat. Sebab, hal tersebut akan menentukan
keberadaan dan juga citra puslatan.
Menurut, Yusral SDM adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat dilihat dari berbagai potensi non fisik antara pengetahuan, keahlian, ketrampilan.
“Sebagai contoh, pengetahuan berdampak pada standar kualitas pada diri seseorang.
Standar kualitas mengacu kepada kualitas apa saja yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan SDM yang dimiliki organisasi,” Tuturnya.
Atau contoh lain, kata Yusral setiap individu memiliki ketrampilan yang berbeda-beda, ketrampilan yang ada dalam diri seseorang tersebut harus digali. Ketrampilan dalam diri seseorang dapat membantu mereka untuk meningkatkan kualitas dirinya.
Sebelum mengakhiri Yusral mengingatkan kembali tentang komitmen Kementerian Pertanian untuk menciptakan 2.5 juta petani milenial dalam kurun waktu 5 tahun kedepam. Tentu saja hal ini menjadi acuan buat penyelenggara dalam memilih atau melakukan pemanggilan peserta,”pungkasnya.
Seperti yang ditegaskan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembanan SDM Peranian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nuryamsi menjelaskan, peran dari petani milenial sangat menentukan keberhasilan dalam pembangunan pertanian.
“Petani milenial meskipun jumlahnya tidak signifikan, tetapi dampaknya terhadap pembangunan pertanian sangatlah signifikan. Oleh Karena itu para penyuluh pertanian kami dorong untuk terus berkostribusi dalam mencetak petani milenial ini diseluruh tanah air,” singkat Prof Dedy.
Pewarta : Tata Sukmana