Probolinggo, (desanews.id)– Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu menyelenggarkan Pelatihan Tematik Peternakan di Kecamatan Kraksan Kabupaten Probolinggo. Pelatihan ini dilaksanakan selama 3 hari dari tanggal 2/4 April 2021 yang diikuti oleh anggota kelompok WanitaTani sebanyak 30 peserta.
Tanpak Hafir dalam Pelatihan
Anggota Dewan Komisi IV DPR RI H Hasan Aminudin, Ketua DPRD, H Suryanto Wibowo, SE MM Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo ( Yahya Adi SP. M.MA)
Camat Kassan (Ponirin, S. Sos M.Si
“Tema dari pelatihan tematik peternakan Kebijakan Pembangunan Pertanian, dasar-dasar pengolahan daging, pengolahan daging berbasis GMP, membuat nugget dan Bakso ,yang disampaikan juga pada pelatihan tematik ini,” ujar
Materi kali ini akan disampaikan oleh Dr Lutfi Hanim Mufida, S.Pt M.Si Widyawisara BBPP-BATU dan Nurul Hidayah salah satu praktisi dari Kabupaten Probolinggo.
Dalam sambutanya KaBalai BBPP-BATU Dr Wasis Sarjono SPt M.Si menyampaikan bahwa kelompok wanita tani (kwt) juga mempunyai fungsi lain yang sangat penting dalam mendukung suksesnya progam penyuluhan pertanian.
“Yaitu sebagai back up kelompok tani, maksudnya adalah sering terjadi penyampaian materi penyuluhan yang berupa teknis budidaya yang baik yang disampaikan melalui kelompok tani (poktan), ” Paparnya.
Ia pun memberikan informasi yang sangat bermanfaat, Pasalnya bagi yang memerlukan tembahan biaya, hal, ini karena tidak adanya dukungan dari keluarga tani terutama para isteri petani itu sendiri, hal ini dikarenakan sang isteri tidak memahami materi yang disampaikan tersebut dan adanya kepentingan lain.
“Tetapi apabila meteri teknis budidaya harus sama, yang disampaikan kepada para isteri, agar petani yang tergabung dalam kelompok wanita tani (kwt) paham “ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama saat Hasan Aminudin memberikan arahan dan membuka secara resmi kegiatan ini, Ia pun menyampaikan bahwa, kita harus lebih peka menangkap permasalahan yang ada dilapangan dan ini harus segera diinventarisasi, selanjutnya dipilih skala prioritas mana yang harus di garap dulu.
“Dan tentunya, salah satunya peningkatan SDM, di ikuti pendampingan dan pemberian fasilitas praktek untuk mempercepat action dari kegiatan pelatihan yang diselenggarakan, dan ini tidak bisa kita kerjakan sendiri, ini harus dikerjakan bersama sama dengan unsur terkait,” terangnya.
Ditempat yang sama Dinas Pertanian dan UPT Pelatihan, Haji Hasan menyampaikan pesan bahwa setelah kegiatan ini selesai natinya harus ada tindak lanjut dari alumni peserta.
“Agar menerapkan ilmu yang didapat namun harus ada pendampingan dari teman teman penyuluh, “imbuhnya.
Sejalan dengan Program dari Kementan RI, pada setiap kesempatan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian memiliki fokus untuk menumbuhkan minat generasi muda baik dari poktan Gapoktan dan KWT dalam mengembangkan pertanian modern.
Di kesempatan berbeda, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, saat ini sedang gencar gencarnya untuk selalu memberdayakan secara langsung keberadaan KWT agar senantiasa di dorong agar bisa sebagai salah satu motivator dalam menyukseskan program Kementan, “jelasnya.
“Antusiame dari para peserta pelatihn tematik peternakan ini sangat tinggi hal ini terbukti dengan respon dari peserta yang begitu aktif dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dan rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan oleh anggota KWT Ngudi Lestari yang tidak hanya sebatas untuk pelatihan tematik peternakan saja , juga pelatihan tematik pengolahan pakan ternak, pengolahan limbah dan pelatihan pelatihan teknis peternkan lainnya,” tutupnya.