NGANJUK, (desanews.id) – Ketidakstabilan kondisi perekonomian akibat pandemi COVID-19 semakin dirasakan dalam kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya rumah tangga. Konsumsi rumah tangga, sebagai penopang utama perekonomian melambat secara signifikan, yang pada akhirnya memengaruhi kinerja industri dan Usaha Mikro Kecil, dan Menengah.
Rumah tangga merupakan pelaku ekonomi terkecil dan terpenting, mengingat semua kegiatan ekonomi berawal dari sana. Rumah tangga Indonesia yang terdampak terdapat dua sisi secara bersamaan, yaitu kontraksi pendapatan dan keterbatasan ruang konsumsi.
Kolaborasi antara Komisi IV DPR RI dengan Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) melahirkan Bimbingan Teknis Operator Penetasan Telur. Bimtek dalam upaya peningkatan kapasitas petani dan penyuluh pertanian dilaksanakan tanggal 10 Maret 2021 di Hotel Nirwana Nganjuk, dibuka oleh Ir. Mindo Sianipar, Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDIP, dalam acara tersebut juga hadir Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu Dr. Wasis Sarjono, S.Pt, M.Si, Ketua DPRD Kabupaten Nganjuk Tatit Heru Cahyono S.Sos,
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk, Yudi Irmanto S.Pi, MM, Ketua Asosiasi Kepala Desa Kabupaten Nganjuk Dedy Nawan M.K S.Sos, Para kepala desa lingkup kabupaten Nganjuk serta 100 orang peserta Bimtek.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, peningkatan kualitas SDM menjadi salah satu fokus Kementan. Peran SDM sangat penting dalam pertanian. Karena SDM yang bisa meningkatkan produktivitas pertanian.
“Oleh karena itu, Kementerian akan terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas SDM baik lewat pelatihan maupun bimtek,” Himbau nya.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Prof. Dedi Nursyamsi, menyampaikan peningkatan Sumber Daya Manusia menjadi hal penting.
“Melalui Sumber Daya Manusia yang berkualitas akan dapat menciptakan inovasi dan terobosan-terobosan yang dibutuhkan pertanian. Kegiatan bimbingan teknis diharapkan akan terjadi peningkatan kualitas sumberdaya petani dan penyuluh,” Ujarnya.
Pemilihan materi bimtek, disamping permintaan dari kabupaten Nganjuk juga kejelian dari sosok Ir. Mindo Sianipar sebagai anggota DPR RI yang sudah malang melintang selama 5 periode.
“melihat potensi besar yang belum termanfaatkan secara maksimal, ” imbuhnya.
Selaku Anggota Komisi IV Mindo Sianipar menyampaikan, ini salah satu untuk mengungkit kesejahteraan masyarakat adalah beternak ayam, bila kita melakukan secara alami pasti prosesnya akan lama, bisa dibayangkan mulai bertelur, mengeram sampai mengasuh anaknya, tentunya membutuhkan waktu akan lebih panjang.
“Makadari itu melakukan penetasan telur, melalui bantuan mesin paling tidak ada waktu yang terpangkas. Sehingga proses pengembangbiakan ternak khususnya ayam akan lebih cepat dengan demikian ada nilai tambah yang cukup besar, sehingga kesejahteraan khususnya masyarakat Nganjuk akan lebih cepat,”paparnya.
Lebihlanjut Mindo mengharap sektor peternakan akan tumbuh secara pesat Kabupaten Nganjuk, kebutuhan telur dan daging ayam selain mampu mencukupi kebutuhan masyarakat Kabupaten Nganjuk akan tetapi mampu memberi dukungan untuk keperluan berskala Nasional.
Keseriusan anggota dewan dari Fraksi PDIP, akan diwujudkan dengan memberi modal kerja berupa Pullet kepada setiap kelompok, petani dan penyuluh pertanian.
“Silahkan saudara saudara membentuk WA Group, saya dapat mengontrol, sharing sehingga usaha yang dibentuk dapat terus berkembang, orang terkadang mau berusaha, tetapi sering terbentur dengan permodalan, padahal pemerintah melalui Kementerian Pertanian menyediakan bantuan kredit dalam bentuk Kredit Usaha Kecil (KUR),” Terangnya.
Semantara Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu Dr. Wasis Sarjono, S.Pt, M.Si, merespon keinginan dari Anggota Dewan untuk kelanjutan dari peternak ayam di Kabupaten Nganjuk, menyarankan agar pemenuhan kebutuhan protein bersumber dari magot.
“Saya berharap peternak memanfaatkan limbah sebagai media pemeliharaan larva menjadi Magot, sehingga terjadi kesinambungan pemenuhan Sumber protein,” Katanya.
Jika kita hanya berpikir bahwa pakan tersebut dapat terpenuhi dari Pabrikan, tentu saja keuntungan yang diperoleh semakin berkurang. Disinilah kepiawaian peternak untuk meramu sendiri, dengan dukungan pakan yang harus diusahkan sendiri
“Black soldier flyes atau (Maggot) bisa menjadi solusi pakan ayam. Kami harapkan akan ada pertemuan seperti membahas masalah maggot diwaktu yang akan datang,”pungkas Wasis.
Pewarta : Tata Sukmana