NTB, (desanews.id) – Menteri Pertanian Syahrul Yassin Limpo menyatakan bahwa Generasi muda/generasi milenial menjadi penentu kemajuan pertanian di masa depan, karena pertanian merupakan kebutuhan hajat hidup manusia yang tidak bisa di tunda
Estafet petani selanjutnya adalah pada pundak generasi muda/millenial, mereka mempunyai inovasi dan gagasan kreatif yang sangat bermanfaat bagi kelangsungan pertanian di masa depan.
Mentan percaya anak muda/generasi millenial yang mau terjun di bidang pertanian bisa punya peluang kehidupan dan ekonomi yang lebih baik. Dengan memanfaatkan teknologi dan inovasi yang tersedia, dunia dalam genggaman mereka.
Lebih lanjut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Prof Dedi Nursyamsi menambahkan bahwa keberadaan para petani milenial sangat diperlukan untuk menjadi pelopor sekaligus membuat jejaring usaha pertanian yang kreatif, inovatif dan sesuai permintaan pasar.
“Mereka diharapkan mampu menarik minat generasi milenial menekuni usaha di bidang pertanian. Apalagi, sudah banyak petani milenial yang kini telah menjadi pengusaha sektor pertanian dan mengembangkan usahanya dari hulu hingga hilir,”ujarnya.
Terpilihnya Duta Petani MIlenial asal NTB saudara Muhammad Azwar Fuadi menjadi magnet generasi milenial provinsi NTB dan Wilayah Indonesia Timur terjun ke pertanian.
Bahkan sebutan Petani sekarang populer dipanjangkan menjadi Pemuda Tampan Masa Kini.
Hal tersebut diungkap Ir. Jauzi Koordinator Kelompok Jabatan Fungsional Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah Provinsi NTB.
“Kehadiran Muhammad Azwar Fuadi sebagai Duta Petani Milenial Tahun 2020 memberi warna bagi generasi milenial Provinsi NTB untuk tampil mengambil peran di pertanian, “ ujarnya, Jumat (5/3/21).
Terpisah KA Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kota Batu Dr Wasis Sarjono menyampaikan bahwa sosok Muhammad Azwar Fuadi itu petani milenial yang mampu mengelola Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Urip Tani. Yang beralalamatkan Jln. Mandalika No. 29 Kelurahan Prapen, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah, bahkan Azwar mampu mengelola formulator Bio Az-War Technology yang (sudah terdaftar di Kementan).
“Penangkar Benih Padi Inbrida varietas Inpari 32, 33 dan Cigeulis luas area 60 Hektar baik lahan sendiri dan kelompok. KPB. AZWAR TANI ( 30 Orang),” Ucap Wasis
Menurutnya Azwar pun memiliki Mitra perusahaan tembakau, yaitu CV. ATN (Andalan Tani Nelayan), Instruktur / Fasilitator Program IPDMIP-NTB, Penyuluh Swadaya, aktif,”paparnya.
Ia pun mampu membangun Close Loop sendiri dari akses permodalan dari KUR Petani Bank BNI, pendampingan dan budidaya, bahkan, menurutnya akses market paska panen juga mampu membangun Integrated Farming /Pertanian Terintigrasi (Pertanian, Peternakan & Perikanan).
Lebih lanjut menurut KA BBPP Kota Batu Azwar yang juga aktif mensosialisasikan ke (Kelompok Tani, Gapoktan 5 Panca Usha Tani, agar penggunaan bibit unggul, pengolahan tanah yang baik, pemupukan yang Tepat, serta Pengendalian hama / penyakit.
“Dengan porsi yang baik dengan, agensi hayati & Kimia, Pengairan atau Irigasi sesuai dengan komoditi), iapun mempunyai wilayah pemasaran yang luas ke wilayah Indonesia Timur, diantaranya Bali, NTB, NTT, Maluku, Maluku Utara dan Papua,”paparny.
Selain itu menurut Wasis Sarjono Muhammad Azwar Fuadi juga aktif beroganisasi yang meliputi KTNA (Kelompok Kontak Tani dan Nelayan Andalan)-NTB (Ketua Pemuda & Wanita Tani), Kelompok Penangkar Benih KPB, AZWAR TANI. Bahkan sosoknya juga menjadi Ketua Forum BIO PESTISIDA Binaan (BALITSA) Agro Inovasi Spekta Horti sekaligus Ketua, Masyarakat Agribisnis Jagung (MAJ), (Devisi Budidaya), CV. URIP TANI (Direktur).
“Olehsebab itu Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu sangat mendukung dengan terbentuknya Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Urip Tani yang bergerak bidang pelatihan penangkar Benih, Pengolahan Limbah, IPDMIP, Permodalan , dan magang serta PKL bagi mahasiswa / siswa SMK,”pungkasnya.
Pewarta : Catur Puryanto