Nganjuk, (desanews.id) – Bimbingan teknis (bimtek) Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh Pertanian, adalah bagian dari pelatihan dan pengembangan pengetahuan serta kemampuan sumber daya manusia yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh setiap petani maupun maupun penyuluh. Sehingga dengan mengikuti bimtek diharapkan setiap petani maupun penyuluh pertanian, dapat mengambil sebuah manfaat dengan berorientasi pada kinerja. Menghadapi kenyataan bahwa semakin tingginya tingkat kompetensi yang dibutuhkan, maka tentunya pendidikan pelatihan pengembangan sumber daya manusia ataupun bimtek telah menjadi sebuah kebutuhan untuk petani, ataupun penyuluh pertanian.
Komisi IV DPR RI yang berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian melalui sajian Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) mengadakan bimbingan teknis peningkatan Kapasitas petani dan penyuluh pertanian. Bimbingan Teknis angkatan ke 3 kali ini dilakukan di Hotel Nirwana Kabupaten Nganjuk, 100 orang peserta dari petani dan penyuluh pertanian hadir, tentu ada sisipan lain baik dari dinas maupun tokoh sekitar yang ikut hadir dalam acara Bimbingan Teknis tersebut.
Kejelian dari Komisi IV DPR RI, dalam hal ini Drs. Guntur Sasono, M.Si, untuk melakukan Bimtek Pengolahan Pupuk Organik tentu perlu diacungi jempol mengingat Kabupaten Nganjuk yang mempunyai potensi peternakan yang cukup besar. Faktor lingkungan harus menjadi pemikiran yang serius agar masyarakat tidak kena imbas dari polusi peternakan. Apalagi saat musim penghujan seperti sekarang, kotoran menjadi masalah tersendiri, oleh karena pengolahan pupuk organik menjadi jalan keluar disamping lingkungan terpelihara, ada nilai tambah oleh para petani/peternak. Demikian harapan yang disampaikan Drs. Guntur Santoso, M.Si.
Bagaimana pun juga membangun SDM pertanian tidak terlepas dari pembanguan dalam berbagai aspek strategis petani. Yaitu aspek produksi dan ekonomi, sosial, dan ekologi. Keberhasilan penguatan aspek tersebut yang akan menentukan apakah kualitas SDM pertanian dan pedesaan akan meningkat nyata atau berjalan di tempat.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) kerap menegaskan bahwa untuk mewujudkan ketahanan pangan Nasional diperlukan Sumberdaya manusia yang berkualitas terutama kualitas petani dan penyuluh pwrtanian sebagai garda terdepan. Pertanian sangat penting dalam situasi apapun. Kalau perang, meskipun senjata canggih didukung prajurit terampil tidak ada artinya kalau perut kosong. Petani harus didampingi penyuluh pertanian, oleh karena itu hal wajar jika penyuluh memiliki keterampilan mumpuni guna memenuhi kebutuhan pangan rakyat, tegas Menteri.
Sementara, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Prof. Dedi Nursyamsi mengatakan melalui kegiatan bimbingan teknis ini berharap akan ada peningkatan kualitas sumberdaya petani dan penyuluh yang selanjutnya berdampak pada peningkatan produktivitas pertanian.
Dalam acara penutupan Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu,
Dr. Wasis Sarjono, M.Si, mengatakan kegiatan Bimbingan Teknis, sekalipun pelaksanaan hanya 1 hari, namun para peserta nampak mampu membangun saling percaya. Tentu ini menjadi modal bagi para petani dan penyuluh pertanian untuk saling mengisi. Sangat disadari materi yang tersampaikan tentu masih kurang mengingat jumlah peserta yang cukup banyak namun demikian kami BBPP Batu membuka diri untuk saling bertukar pikiran atau kalau kebetulan ke Batu silahkan mampir dan saling memberi informasi untuk kebangkitan sektor pertanian yang maju, mandiri, dan modern.
Suroso, ketua kelompok tani Makmur Baron dan salah satu penerima Unit Pengelolaan Pupuk Organik (UPPO), merasa bersyukur atas bimtek buah karya Komisi IV DPR RI, kepedulian wakil rakyat dari Fraksi Demokrat tentu berharap ada manfaat buat kelompok tani Makmur Baron khususnya umumnya semua petani dan penyuluh pertanian yang ada di Kabupaten Nganjuk.
Pewarta : Catur Puryanto