Buleleng, (desanews.id) – Pertanian sekarang jadi pusat perhatian Nasional, satukan visi misi Kementrian Pertanian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng melalui Dinas Pertanian (Distan) mendukung petani milennial P4S Petani Muda Keren (PMK) untuk berinovasi. Pasalnya, Distan juga telah memiliki program menciptakan pemuda-pemuda milennial yang sejalan dengan program dari Menteri Pertanian RI untuk menciptakan petani milennial yang inovatif.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng
Ir. I Made Sumiarta memaparkan,ini menjadi dasar yang kuat mengapa Distan menaruh pelatihan di P4S hari ini.
“Karena gerakan inovasi yang dilahirkan anak muda di P4S Petani Muda Keren ini luar biasa,” kata Kepala Distan, Ir. I Made Sumiarta usai melaksanakan Pelatihan Teknis Tematik Peternakan Penerapan I.o.T (Internet of Things) di kebun dan Green House P4S Petani Muda Keren, Rabu (27/1/2021).
Ia pun menilai pelatihan ini menurut Kadistan Sumiarta itu sangat luar biasa terutama kepada adik-adik dari PMK yang telah mendukung kolaborasi ini.
“Ini hal yang positif melihat kedepan usia para petani kita rata-rata di usia 50 tahun, sudah barang tentu ini orang-orang muda harus bergerak,” tutur Sumiarta.
Di tempat yang sana Dr. Wasis Sarjono selaku Kepala Balai Pelatihan Peternakan Balai Besar Peternakan Batu – Malang menjelaskan, pelatihan teknis yang dilakukan di Buleleng ini untuk melihat gerakan inovasi yang dilahirkan anak muda di P4S PMK. Hal ini harus bisa disebarkan di seluruh P4S yang ada di Indonesia terkait inovasi-inovasi yang berhasil dicapai.
“Kami memiliki strategi untuk mengangkat P4S ini ke taraf nasional agar nanti bisa di replikasi dan ditiru bahkan di seluruh indonesia,” katanya.
Wasis pun berharap, bahwa kelanjutan dari kegiatan ini tentunya akan dilakukan proses pendampingan yang berkelanjutan terkait inovasi-inovasi tersebut.
“Untuk kegiatan berkelanjutan Kami juga akan melibatkan tokoh-tokoh petani milennial ini menjadi narasumber dan praktisi di kegiatan/acara berskala nasional yang bisa di fasilitasi oleh Bale Besar Peternakan Batu,” tutur wasis.
P4S PMK menurut pria kelahiran Sragen itu sangat komprehensif baik dari definisi P4S tersebut sudah cukup lengkap. Pelatihan P4S ini benar-benar berbasis pada skill dan kemampuan serta kurikulumnya juga yang berbasis lapangan, sehingga fasilitator nanti akan menjelaskan tetapi sambil melakukan aktivitas.
“Jadi ini benar-benar roh pelatihan tematik terjawab karena harapan dari pelatihan ini melahirkan kaum milennial yang memiliki spirit tinggi, dan Saya optimis akan melahirkan petani millenial, yakni petani muda keren yang berkontribusi untuk Buleleng dan Indonesia,” pungkasnya,
(Dn/bR4/red)