Jakarta, (desanews.id) – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan jumlah rumah tangga keluarga tergolong miskin di Indonesia sebagian besar berasal dari sektor pertanian.
Hal itu diungkapkan oleh kepala BPJS Kecuk Suhariyanto berdasarkan data sumber penghasilan utama pada tahun 2020.
Dia mengatakan rumah tangga termiskin dari sektor pertanian mampu menyumbang kontribusi terbesar yaitu 46,6 persen.
Sementara rumah tangga lainnya yakni di industri sebesar 6,58 persen dan lainnya 32,10 persen.
“Kalau dilihat sumber utama dari rumah tangga miskin di Indonesia, adalah pertanian. Jadi ini merupakan beberapa PR yang perlu kita perhatikan,” kata Kepala BPS Kecuk Suhariyanto dalam webinar yang diselenggarakan INDEF secara virtual, Rabu, 17 Februari 2021, seperti dikutip dari Antara.
Dalam rilis BPJS, jumlah penduduk miskin akibat pandemi yang menghantam pada 2020, mengalami peningkatan menjadi 2,76 juta orang.
Adapun jumlah pengangguran bertambah 2,67 juta orang sehingga terjadi pergeseran (shifting) tenaga kerja dari kota ke desa, termasuk ke sektor pertanian. Jumlah tenaga kerja pertanian pun meningkat menjadi 29,76 persen dari total distribusi tenaga kerja.
Meski kontribusi pertanian terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) cukup besar, yakni 13,7 persen, beban akibat bertambahnya tenaga kerja menjadi persoalan yang dihadapi di sektor ini.
Ketika ‘share’ PDB hanya 13 persen, sementara harus menanggung 29,76 persen, tidak bisa dibayangkan beban pertanian menjadi berat. Harus diperhatikan bahwa produktivitas pertanian juga akan semakin menurun,” kata Kecuk.
Namun, dia menilai bahwa kinerja sektor pertanian yang tumbuh positif harus disyukuri karena pandemi Covid-19 telah berdampak pada perekonomian Indonesia yang terpuruk, serta bertambahnya penganggursn dan jumlah penduduk miskin.
Menurut Kecuk, kebijakan yang dikeluarkan pemerintah harus berpihak kepada petani bukan hanya konsumen semata.
BPS mencatat bahwa sepanjang 2020, sektor pertanisn berhasil tumbuh positif sebesar 1,75 persen, di saat yang bersamaan pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi 2,07 persen.
Sektor pertanian merupakan satu dari tujuh sektor yang tumbuh positif, sedangkan 10 sektor lainnya mengalami kontraksi.
Dalam struktur PDB Indonesia, kontribusi sektor pertanian menyumbang cukup besar, yakni 13,7 persen.
(jr1/dn)