LUMAJANG, (desanews.id) – Harga tomat dan Mentimun di Kabupaten Lumajang dan sejumlah daerah anjlok. Hal itu akibat berlimpahnya hasil panen yang tidak bisa dipasarkan karena pandemi Covid-19.
Dengan kondisi tersebut, PPL Padang Lumajang melalui Agenda Besar Gerbas Tani melakukan Festival Sambat Tomat, di Desa Kedungrejo Kecamatan Rowokangkung Kabupaten Lumajang, minggu 6 Maret 2021 Upaya ini dilakukan untuk membantu petani memasarkan hasil panennya secara maksimal.
Anggota Ppl Kecamatan Padang Heru Afendi saat dihubungi desanews. Id minggu sore (6/3/2021) mengatakan, hadirnya Festival Sambal Tomat dalam rangka menyerap hasil panen petani sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatan, bertujuan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan. Agar masyarakat mendapat bahan pangan yang terjangkau, dan petani juga memperoleh harga yang wajar.
“Dengan cepatnya diserap tomat dan Mentimun dari petani, dan dengan harga yang lebih tinggi dapat mengurangi over suplay dan harga jatuh di tingkat petani,” ujar Heru Efendi.
Pria Kelahiran asli Kedungrejo ini juga menjelaskan jika sejak beberapa bulan yang lalu harga tomat mulai merosot dari lahan petani dan kemudian dipasarkan melalui Pasar Gerbas Tani dan Festival Sambal Tomat di ladang petani. Dia pun berharap langkah ini mampu menggerakan kenaikan harga yang wajar di tingkat petani.
Lanjunya, Heru menambahkan, nantinya pembelian langsung melalui Gerbas Tani akan terus dilakukan di wilayah sentra produksi yang mengalami penurunan harga.
“Melalui Gerbas Tani kami bisa langsung menyalurkan komoditas pangan dari petani. Jadi petani terbantu, dan konsumen pun senang, karena mendapatkan harga terjangkau, dan saya berharap kegiatan ini bisa di apresiasi oleh Pemerintah Pusat melalui Kementrian Pertanian. kami masih butuh bimbingan serta suport agar kami bisa terus membantu dan mendampingi petani” imbuh Heru.
Sementara itu salah seorang petani Trimo, yang juga Ketua Gapoktan di Kecamatan Rowokangkung Kabupaten Malang menyebut anjloknya harga tomat saat ini karena panen sedang berlimpah namun penyerapan berkurang.
“Dalam kondisi normal kami sudah terbiasa dengan fluktuasi harga. Namun kondisi pandemi ini kami lebih berat karena kendala pemasaran juga, terus harga terjun seperti ini. Sekarang langsung di adakan acara besar Gerbas Tani (gerakan belanja sayur di lahan pertanian) dan sekaligus Festival Sambal Tomat, tentunya melalui gerakan ini kami amat sangat merasa terbantu,” ungkap Trimo.
Para petani merasa bersyukur masih ada yang peduli melalui aksi nyata seperti ini. Anung berharap progam dari teman teman PPL ini masih akan terus berlanjut.
“Alhamdulillah kita masih bisa optimis kedepan, harapan saya program ini terus berjalan, beli langsung dari lahan petani (Gerbas Tani) sehingga ada kepastian ke depan,” tambahnya.
Perwarta ; Heru Afandi