Trenggalek, (desanews.id) – Menteri Pertanian Dr. Syahrul Yasin Limpo, SH. MH menegaskan bawa hidupnya pertanian (peternakan) adalah hidupnya bangsa dan generasi milenial. Start up bidang pertanian bertujuan mempercepat peran generasi muda dalam mengembangkan dan memajukan sector pertanian.
“Agar lebih produktif dan berpeluang eksport, perlu petani muda yang dapat memberikan kontribusi dalam Gerakan pembangunan pertanian/peternakan” ujar Mentan Syahrul.
Pertanian, menurut KA BPPSDM Pertanian Prof Dedy Nursyamsyi menjelaskan bahwa pertanian merupakan garda terdepan dalam pencegahan covid 19 dengan menjaga jarak, menggunakan masker dan mencuci tangan dengan sabun.
“Pertanian serta peternakan berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat untuk menjaga imunitas tubuh, produksi bahan pangan pada masa pademi covid 19 tetap terus berjalan,” tegas Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Pertanian Prof. Dr. Ir. Dedy Nurshamsy, M.Agr.
Apa yang di Canangkan Oleh Kementrian Pertanian melalui BPPSDM Pertanian terbukti dengan hadirnya petani melenial. Taufik Kurahman adalah seorang pemuda yang berasal dari Desa Puyung, Kecamatan Pule, Kabupaten Trenggalek, menurut KA BBPP Kota Batu Dr. Wasis Sarjono, S.Pt, M.Si, seorang pemuda lulusan SMK dari Ponorogo yang menekuni peternakan kambing perah sejak tahun 2019. Pemuda yang lahir tanggal 22 Pebruari 1998 ini melihat potensi dan sumberdaya yang ada di desa tersebut memutuskan untuk jadi peternak karena di dukung oleh ketersediaan hijauan pakan ternak yang melimpah sepanjang tahun.
“Pada awal memulai usaha kambing perah dengan memelihara sebanyak 15 ekor dan kandang seniali 25 juta, pada saat sekarang kambing berjumlah 25 ekor dan pupuk kendang selama 2 tahun serta pupuk kandang 3 ton total omzet: 100 juta dari usaha kambing perah,” Papar Wasis kepada media desanews.id Minggu (7/2/2021).
Dalam meningkatkan SDM dibidang budidaya kambing perah, Wasis menjelaskan bahwa Taufik Kurahman aktif sebagai anggota kelompoktani Bumi Mulya yang beranggotakan 22 orang dan aktif mengikuti penyuluhan dalam bidang perternakan kambing perah meliputi menyusun pakan yang tepat, belajar manajemen kesehatan hewan termasuk manajemen reproduksi oleh penyuluh pendamping ibu Tosiah, SST dan petugas teknis Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek.
“Terbukti produksi susu kambing perah yang di budidayakanya bisa menghasilkan antara 1-2 liter/ekor/hari dan dijual dengan harga rata – rata per liter 12.000, sedang bibit (calon induk/calon pejantan) sebagian dijual dan sebagian dipelihara untuk pengembangan, sedang kotaran ternak nya di olah menjadi pupuk organik atau kompos dan di jual dengan harga 1000 / kg,”pungkasnya.
(dn/Sugino BBPP Kota Batu)