JertanMus IFS Indonesia Jadi Solusi Petani, Rangkul Milenial Kembangkan Potensi Daerah

Malang, (desanews.id) – Kelompok Tani Milenial JertanMus IFS Indonesia terus serius untuk memperhatikan para petani muda di Kecamatan Ngantang. Untuk mewujudkan visi-misi Mentri Pertanian Sahrul Yasin Limpo dan Presiden RI Ir Joko Widodo dengan Nawacitanya, mewujudkan Petani Desa Ngantru Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang Berjaya serta membangun kekuatan ekonomi masyarakat berbasis pertanian dan wilayah perdesaan yang seimbang dengan wilayah perkotaan.

Direktur JertanMus IFS Indonesia Nanda Budi Prayoga, mengatakan cakupan petani binaan saat ini sekitar 20 Petani yang sudah jadi binaan yang tersebar di tiga Desa. Pihaknya juga terus berupaya agar terus mensukseskan program tersebut agar mampu dirasakan oleh semua petani di 13 Desa bahkan di Seluruh Desa Kabupaten Malang Kota Malang dan Kota Batu.

IMG-20210320-WA0013

“Kita terus melakukan sosialisasi dan implementasinya, kegiatan ini juga diintegrasikan dengan pembuatan , Perjanjian Kerja sama (PKS) Mudah-mudahan setahun kedepan dapat dilaksanakan di seluruh kecamatan Ngantang” kata Nanda saat wawancara dengan desanews. Id Sabtu 27 Maret 2021..

Kemudian ia juga mengatakan mengatakan memang ada beberapa persoalan mendasar yang menjadi kendala pencapaian target yaitu perbankan. Namun jajarannya terus berusaha persoalan yang ada dijadikan tantangan untuk terus mensukseskan program tersebut. “Kendala yang mendasar adalah merubah perilaku petani sehingga diperlukan keterpaduan berbagai fihak untuk melaksanakannya,” katanya.

IMG-20210318-WA0034

Nanda, juga mengatakan bahwa pihaknya optimis bahwa program JertanMus IFS Indonesia ini bisa menarik minat para pemuda untuk menjadi petani jeruk yang handal ditanah kelahirannya ketimbang menjadi buruh pabrik atau pekerja di Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi (Jabodetabek).

JertanMus IFS Indonesia diharapkan menjadi magnet pemuda untuk bertani. Karena JertanMus IFS Indonesia menggunakan teknologi informasi dan engineering alat mesin pertanian, bioteknologi, dan lebih efisien sehingga pertanian memberikan penghasilan lebih dibanding menjadi buruh di Jabodetabek,” katanya.

(Ardy)

Leave a Reply