JAKARTA, (desanews.id) – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, menyatakan bahwa tujuan dilaksanakannya sekolah lapang program IPDMP berkolaborasi dengan BPP Kostratani untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam melakukan kegiatan budidaya dan pengelolaan usahatani serta pusat data dan Informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis dan pusat pengembangan jejaring kemitraan .
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSMDP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, menyatakan Sekolah Lapang program IPDMIP adalah kegiatan belajar non formal buat petani.
“Sekolah Lapang bagi petani dilakukan dalam rangka proses pembelajaran non formal bagi petani. Tujuannya, untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani. Utamanya untuk menerapkan teknologi pertanian demi meningkatkan produktivitas hasil pertanian,” tuturnya.
Dedi Nursyamsi menjelaskan, kegiatan sekolah lapang dipandu oleh penyuluh wilayah binaan dan pendampingan IPDMIP berkolaborasi dengan BPP Kostratani.
“Sekolah lapang yang dipandu oleh penyuluh pertanian Bpk Sumadi dan Petugas IPDMIP Riski Amelia, SP. sebagai wilayah pendampingan BBPP Batu di Kabupaten Lamongan diantaranya BPP Sugio Desa Kedungdadi meliputi materi budidaya tanaman padi sebagai tanaman pangan utama,”imbuhnya.
Pada pertemuan pertama membahas pengolahan tanah. Jumlah peserta yang hadir sebanyak 25 orang pada kelompoktani mekarsakti yang jumlah anggota kelompok mencapai 79 0rang. Selain itu di BPP Pucuk, Desa Babat Kumpul bersama Septian Adi Pamungkas sebagai petugas IPDMIP dan penyuluh pertanian Setiawan Adi Kuncoro pada pertemuan ke 4 dengan materi pengendalian penyakit tanaman padi.
Hadir dalam pertemuan tersebut sebanyak 25 orang dari kelompoktani Tani Jaya Kuwanon yang jumlah anngota kelompok mencapai 76 orang. Inovasi dan ketrampilan yang disampaikan pada pertemuan tersebut adalah pengolahan tanah dengan mesin traktor dan inovasi mempercepat pembusukan jarami, sedang pada pengendalian penyakit tanaman adalah pengendalian hama wereng coklat inovasi yang di sampaikan adalah penggunaan bahan ramuan local untuk menekan perkembangan wereng coklat serta pengamatan sedini mungkin serta pengendalian secepat munkin. Pertemuan ini dilakukan pada tanggal 10 Maret 2021 di masing-masing kantor desa.
Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu Dr, Wasis Sarjono, SPt, M.Si., menegaskan bahwa kolaborasi program IPDMP dengan Kostratani sangat lah mendukung dalam mengawal dan mendampingi petani.
Dikarenakan, peningkatan SDM petani itu berbeda, harus sesuai dengan spesifik lokasi salah satunya budidaya tanaman padi,”singkatnya.
Pewarta ; Giono